Kemunculan WebRTC atau Web Real Time Communications dianggap sebagai fondasi metaverse. WebRTC sendiri didukung di semua sistem operasi desktop seperti Chrome, Firefox, dan Opera serta sebagian besar perangkat Android.
Kelebihan dari layanan WebRTC adalah pengguna dapat mengirim file dari komputer, laptop, android, tanpa mengunduh program tambahan apapun.
Tidak banyak yang tahu bahwa metaverse sendiri sangat erat kaitannya dengan WebRTC.
Karena bentuknya yang sangat terbuka dan terus berkembang, menjadikan WebRTC sebagai landasan awal untuk membangun sebuah metaverse.
Menurut Bob Reina, Founder & CEO Talk Fusion, ekosistem yang telah dibentuk oleh WebRTC akan menciptakan perpaduan dan integrasi yang sangat luar biasa di masa depan. “Sejak awal Talk fusion melihat potensi WebRTC dan mengadopsi teknologi ini sejak tahun 2015 hingga sekarang,” ungkapnya.
Hanya satu tahun setelah mengadopsi teknologi WebRTC, Talk Fusion dianugerahi penghargaan WebRTC Product of The Year pada tahun 2016 oleh Technology Marketing Corporation (TMC) untuk produk video chat-nya.
Video Chat Talk Fusion memungkinkan pengguna berkomunikasi tatap muka dengan siapa saja, di mana saja, di perangkat apa pun baik itu PC, smartphone, desktop, atau tablet.
Dengan pengalaman lebih dari satu dekade, Talk Fusion sendiri melihat perkembangan teknologi WebRTC sangat cerah. Oleh karena itu, perusahaan tidak menutup kemungkinan memasuki peluang baru yang lebih menarik.
“Baru-baru ini talk fusion bermitra dengan amazon web services untuk penyediaan cloud di lebih dari 200 negara. Seperti yang kita ketahui juga, AWS sendiri lebih dari siap untuk menyambut metaverse,” tuturnya.
Metaverse merupakan pengalaman menggunakan internet dalam bentuk 3D. Di masa depan, berselancar di dunia maya tak hanya bisa dilalukan dengan duduk dan melihat layar, bahkan bisa mencoba pakaian secara virtual.
Menurut Mark Zuckerberg, Zuckerberg, metaverse akan menciptakan peluang untuk pengguna bisa ‘berteleportasi’ dari satu pengalaman ke pengalaman lainnya.
