Pemda DIY dan Pemkab Ngawi Jalin Kerja Sama Lewat Wisata Berbasis Sejarah

Nasional

Salah satu objek wisata sejarah di Ngawi, Jawa Timur. Foto: Len/Tugu Jogja

Pemda DIY menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Ngawi melalui kolaborasi wisata berbasis sejarah. Di kawasan Ngawi, Jawa Timur sendiri memiliki cukup banyak situs sejarah, hal tersebut bahkan juga dimiliki oleh Yogyakarta. Dalam hal ini kedua wilayah tersebut mencoba untuk berkolaborasi dan sharing mengenai kepariwisataan berbasis sejarah.

Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono mengatakan ada sekitar 263 cagar budaya yang terdata dimana salah satunya ialah rumah Radjiman Wedyodiningrat, ketua BPUPKI. Belum lama ini Pemkab Ngawi melakukan pemugaran salah satu cagar budaya yang dikunjungi oleh Komisi A DPRD DIY itu.

Ony menyebut bahwa Pemkab Ngawi berupaya keras melakukan pemeliharaan dan pendataan berkelanjutan cagar budaya dengan harapan bisa melestarikan keberadaan sejarah yang menjadi dasar berdirinya bangsa Indonesia. Harapannya ialah monument budaya ini bisa diteruskan kepada generasi selanjutnya.

Dalam hal ini, kunjungan Komisi A DPRD DIY ini diharapkan bisa menjadi sebuah sinergi yang baik mengingat DIY sendiri juga memiliki cukup banyak monument sejarah dan juga terkenal sebagai daerah istimewa yang terkenal akan pariwisatanya.

Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto, bersama Bupati Ngawi, Ony Anwar usai sepakat jalin kerja sama wisata berbasis sejarah. Foto: Len/Tugu Jogja

“DIY ini tak kalah bersejarahnya sudah banyak situs sejarah di Jogja dan kegiatan pariwisata, seni budaya itu juga luar biasa. Kami berharap setelah kunjungan ini kita bisa bersinergi dan berkolaborasi untuk peningkatan kegiatan di tempat kepariwisataan,” ungkap Ony pada Jumat (14/1/2022).

Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD DIY, Eko Suwanti mengamini niat kerjasama dan kolaborasi kedua darah tersebut dalam hal membangun dan saling memajukan pariwisata berbasi sejarah. Kunjungan ke Ngawi ini dilakukan mengingat salah satu situs bersejarah bangsa juga dimulai dari sini yakni bermula dari ketua sidang BPUPKI yang kemudian menjadi momentum membentuk dasar negara Pancasila.

“Mengapa perlu belajar sejarah ke Ngawi karena fakta sejarah DR Radjiman Wedyodiningrat ini adalah ketua BPUPKI sehingga setiap generasi perlu mempelajari hal ini,” katanya.

Usai kunjungan ini, ia berharap agar antara kedua daerah ini bisa menjalin kerjasama yang baik. Ke depan diharapkan agar wisata berbasis sejarah ini mampu menunjang wawasan masyarakat mengenai kebangsaan.

“Harapan kita bisa menjalin kerjasama yang baik antara Pemda DIY dengan Pemda Kabupaten Ngawi dalam rangka memberi pendidikan kepada anak cucu tentang sejarah sehingga nilai kebangsaan, nilai perjuangan itu bisa kita rawat dan kita jaga,” kata Eko.

Terkait dengan komitmen untuk terus mengawal kebangsaan, Komisi A DPRD dengan Pemda DIY sendiri telah melakukan pembahasan rancangan Perda tentang pendidikan Pancasila dan wawasan kebangsaan. Harapannya ini akan semakin memperkokoh wawasan kebangsaan.

Leave a Reply