Penggunaan Aksara Hanacaraka dalam Kebudayaan Jawa

Nasional

Ilustrasi aksara hanacaraka. Foto. dok. Aaron Burden (Unsplash.com)

Aksara hanacaraka salah satu aksara tradisional Indonesia yang banyak digunakan oleh masyarakat Jawa. Bagi Anda yang ingin mengetahui apa itu aksara hanacaraka lengkap dengan penggunaannya, inilah ulasan lengkap mengenai aksara hanacaraka dalam kebudayaan Jawa.

Aksara Hanacaraka dalam Kebudayaan Jawa di Indonesia

Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki keragaman budaya yang melimpah. Hal ini dapat kita ketahui dari berbagai bidang, mulai dari bahasa, kebudayaan hingga aksara tradisional. Salah satu aksara tradisional yang masih banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia adalah aksara Jawa.

Aksara Jawa yang juga disebut dengan aksara hanacaraka ini merupakan suatu bentuk warisan leluhur yang perlu dilestarikan. Sebagaimana disebutkan dalam buku berjudul Mengenal Aksara Jawa dengan Metode AMBAR yang disusun oleh Estu Pitarto (2018: 3) bahwa Aksara Jawa merupakan budaya warisan leluhur yang patut dilestarikan.

Ilustrasi menuliskan aksara hanacaraka. Foto. dok. lilartsy (Unsplash.com)

Dalam buku tersebut juga dijelaskan bahwa aksara Jawa juga dikenal sebagai salah satu budaya daerah yang juga ikut menjadi bagian dari kebudayaan nasional sebagai aset bangsa yang tak ternilai. Aksara Jawa ini memiliki ciri khas khusus yang membedakannya dengan jenis aksara lainnya.

Sedangkan ciri khas aksara Jawa atau aksara hanacaraka ini dituliskan dalam buku berjudul Aksara-aksara di Nusantara: Seri Ensiklopedia yang disusun oleh Ridwan Maulana (2020:84) bahwa Aksara Jawa ditulis tidak berspasi sehingga kata demi kata bersambung terus (scriptio continua).

Sebab aksara hanacaraka termasuk ke dalam salah satu aksara tradisional, penggunaan aksara hanacaraka ini dapat ditemukan dalam berbagai dokumen sejarah, termasuk kitab-kitab penting yang digunakan masyarakat Jawa pada masanya.

Ilustrasi penulisan aksara hanacaraka. Foto. dok. Yannick Pulver (Unsplash.com)

Sementara dalam buku Multikulturalisme Dalam Pandangan Ulama Nusantara yang disusun oleh Abdul Khobir, ‎Muhamad Jaeni, ‎Abdul Basith (2019: 120) dengan memperhatikan data mengenai penulisan kitab karya ulama nusantara, hampir sebagian besar kitab-kitab tersebut ditulis dengan aksara Arab, sekalipun masih ditemukan penulisan kitab dengan menggunakan aksara Jawa atau aksara hanacaraka.

Penggunaan aksara hanacaraka dalam kebudayaan dan masyarakat Jawa yang dijelaskan di atas untuk menambah wawasan yang bermanfaat khususnya tentang kebudayaan di Indonesia. (DAP)

Leave a Reply