Presiden Emmanuel Macron Sambut Baik Pembelian 42 Jet Rafale Oleh Indonesia

Presiden Emmanuel Macron Sambut Baik Pembelian 42 Jet Rafale Oleh Indonesia

Nasional

Presiden Prancis Emmanuel Macron terlihat di layar saat menyampaikan pidato Tahun Baru kepada bangsa di Istana Elysee di Paris, Prancis, Jumat (31/12). Foto: Christian Hartmann/REUTERS

Indonesia akan memborong sebanyak 42 unit pesawat tempur Rafale produksi Dassault Aviation Prancis. Penandatanganan pembelian enam unit pertama dilakukan pada Kamis (10/2), dalam kunjungan Menteri Angkatan Bersenjata, Florence Parly, ke Jakarta.

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengungkapkan, penandatanganan 36 unit lainnya akan menyusul dalam waktu dekat.

Dikutip dari Reuters, Kementerian Angkatan Bersenjata Prancis mengatakan pembelian 42 unit jet Rafale ini bakal menjadikan Indonesia sebagai klien pengadaan alat militer terbesar Prancis di kawasan Asia Tenggara.

Kontrak pembelian pesawat ini mencapai USD 8,1 miliar, atau setara dengan Rp 116,2 triliun.

Pembelian ini disambut dengan semringah oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron. Dalam cuitan di akun Twitter resminya, Macron menyebut kerja sama ini sebagai langkah memperkuat hubungan kedua negara.

“42 Rafale! Indonesia memilih keunggulan industri Prancis! Pengetahuan luas dari lebih dari 400 perusahaan Prancis serta ribuan pekerja yang mendesain Rafale kini diakui,” tulis Macron dalam bahasa Prancis.

“Di kawasan Indo-Pasifik, langkah baru ini memperkuat kemitraan kita,” lanjut Macron.

Indonesia dan Prancis sudah membangun hubungan diplomatik sejak 1950 silam, menurut Kemlu RI. Sedangkan kemitraan strategis kedua negara dibentuk pada 2011 lalu.

Hal senada juga diungkapkan Parly lewat akun Twitternya.

Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto saat menerima Menteri Angkatan Bersenjata Prancis Florence Parly di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (10/2/2022). Foto: Adek Berry/AFP

“Prancis bangga dapat berkontribusi dalam modernisasi pasukan bersenjata dari mitra kami [Indonesia], yang memainkan peran penting di dalam ASEAN dan dalam kawasan Indo-Pasifik,” tulis Parly.

Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Indonesia-Prancis pada Kamis itu juga mencakup pengadaan dua kapal selam Scorpene produksi Naval Group Prancis.

“Juga hari ini [Kamis] kita telah tanda tangani MoU kerja sama di bidang research and development tentang kapal selam antara PT PAL dengan NAVAL group dari Prancis yang tentunya akan mengarah pada pembelian dua kapal selam Scorpene dengan AIP beserta persenjataan dan suku cadang suku cadang yang dibutuhkan termasuk latihan,” ungkap Prabowo.

Pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) Prancis oleh Indonesia menjadi salah satu ajang bagi Prancis untuk memperkuat hubungannya di Asia dan Pasifik.

Dua jet tempur Rafale F3-R angkatan udara Prancis lepas landas dari bandara militer Andravida, Yunani selatan, pada 19 April 2021. Foto: ARIS MESSINIS / AFP

Baik Macron, Parly, maupun Dassault Aviation memandang Indonesia sebagai negara dengan pengaruh besar di Indo-Pasifik.

“Ini juga mendemonstrasikan hubungan kuat antara Indonesia dan Prancis, serta memperkuat posisi negara kepulauan terbesar dunia [Indonesia] sebagai kekuatan kunci di panggung internasional,” ujar CEO Dassault Aviation, Eric Trappier, soal pembelian 42 jet Rafale oleh Indonesia.

Penguatan hubungan Prancis dengan negara-negara di kawasan ini menyusul memburuknya hubungan Paris dengan Canberra pada September 2021 akibat pembatalan kontrak pembelian kapal selam Prancis oleh Australia.