Profesor Rusia Duga Putin Sembunyikan Keluarga di Kota Bawah Tanah Siberia

Profesor Rusia Duga Putin Sembunyikan Keluarga di Kota Bawah Tanah Siberia

Nasional

Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi lokasi pembangunan Badan Antariksa Nasional di lokasi Pusat Penelitian dan Produksi Negara Khrunichev, di Moskow, Rusia, Minggu (27/2/2022). Foto: Sputnik/Sergey Guneev/Kremlin melalui REUTERS

Presiden Rusia Vladimir Putin diduga menyembunyikan anggota keluarga di kota bawah tanah di Siberia.

Seiring pertempuran berkecamuk, para pejabat dan keluarga mereka tak jarang mencari tempat perlindungan yang aman. Tuduhan terhadap Putin pun disebut-sebut sebagai upaya melarikan diri dari kemungkinan perang nuklir yang menjulang.

Disadur dari Daily Mail, tudingan tersebut dilayangkan mantan profesor di Moscow State Institute of International Relations (MGIMO), Valery Solovey. Institut pendidikan itu dihadiri para calon diplomat dan mata-mata.

Valery Solovey mengatakan, keluarga Putin berada di bunker mewah di Pegunungan Altai. Kediaman yang terkubur di bawah perkebunan luas itu dirancang khusus untuk perlindungan saat perang nuklir.

Pemandangan distrik Ongudaysky, lembah Karakol, gunung Altai, Rusia. Foto: Vadim Orlov/Shutterstock

“Bunker ini terletak di Altai. Bahkan, itu bukan bunker, tapi seluruh kota bawah tanah, dilengkapi dengan teknologi termutakhir,” klaim Solovey dalam sebuah rekaman yang ia rilis.

Solovey merujuk pada resor Altayskoye Podvorie yang dibangun raksasa energi Gazprom sekitar satu dekade lalu. Resor itu berada di Distrik Ongudaysky, Republik Altai. Wilayah tersebut berbatasan dengan Mongolia, China dan Kazakhstan.

Selama pembangunan resor, penggali terowongan dari Jerman turut hadir di lokasi. Sejumlah pengamat kemudian mencatat titik-titik ventilasi di tanah di sekitar tempat tersebut.

Saluran tegangan tinggi yang terhubung ke gardu ultra-modern 110 kilovolt juga terdeteksi. Pasokan listrik itu cukup untuk menyuplai daya bagi seluruh kota kecil.

“Saya harap ini berarti sesuatu bagi Anda? Bahwa Presiden mengirim keluarganya ke bunker ini?” sambung Solovey.

Lyudmila Putina. Foto: ALEXEI NIKOLSKY / RIA-NOVOSTI / AFP

Solovey tidak dapat mengidentifikasi anggota keluarga mana yang dikirim ke bunker. Putin sendiri memiliki dua putri. Mereka merupakan anak dari mantan istrinya, Lyudmila Putina.

Putri pertamanya ialah Maria Vorontsova, seorang ahli genetika berusia 36 tahun.

Anak Vladimir Putin, Maria Vorontsova. Foto: TV Doctor / YouTube

Sedangkan putri keduanya bernama Katerina Tikhonova, seorang penari 35 tahun yang berubah profesi menjadi ahli matematika.

Sejumlah media juga melaporkan, Putin menjalin hubungan dengan Svetlana Krivonogikh, multijutawan berusia 45 tahun.

Dari hubungan itu, mereka disebut memiliki anak, Elizaveta Krivonogikh, yang kini berusia 18 tahun. Tetapi, desas-desus itu di dibantah Putin.

Putri kedua Vladimir Putin, Katerina Tikhonova. Foto: Youtube/@Russia-24

“Saya memiliki kehidupan pribadi di mana saya tidak mengizinkan campur tangan. Itu harus dihormati,” tegas Putin.

Klaim terbaru dari Solovey pun belum dapat dikonfirmasi. Akademisi itu sendiri kerap dipojokkan sebagian orang di Moskow. Mereka menuduh, ia hanya dalang teori konspirasi.

Kendati demikian, ia telah berulang kali menarik perhatian Kremlin. Usai membuat tuduhan mengenai kondisi medis Putin sebelumnya, ia ditangkap otoritas Rusia. Akibatnya, Solovey melewati interogasi selama tujuh jam.

Tak hanya ditangkap, rumah Solovey juga digeledah. Sejumlah barang elektronik miliknya pun disita. Solovey kemudian dibebaskan, tetapi kasus itu tak kunjung ditutup.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Foto: Instagram/@zelenskiy_official

Di sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mengungkap ia dan keluarga akan bertahan di Ukraina.

Hingga kini, Zelensky menempati kantornya di Ibu Kota Kiev. Tetapi, ia menolak merinci wilayah yang ditempati keluarganya.

“Musuh telah menandai saya sebagai target nomor satu. Keluarga saya adalah target nomor dua. Mereka ingin menghancurkan Ukraina secara politik dengan menghancurkan kepala negara. Saya tinggal di Kiev bersama rakyat saya, dan begitu juga keluarga saya,” jelas Zelensky dalam sebuah pidato di televisi, seperti dikutip dari Reuters.