Satgas Pangan: Ada Pengusaha Tahan Stok karena Beli Minyak Goreng Saat Mahal

Satgas Pangan: Ada Pengusaha Tahan Stok karena Beli Minyak Goreng Saat Mahal

Nasional

Warga menunjukan minyak goreng kemasan dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp14 ribu per liter saat Operasi Pasar Bulog di Mojosongo, Solo, Jawa Tengah, Rabu (23/2/2022). Foto: Mohammad Ayudha/ANTARA FOTO

Kasatgas Pangan Polri, Irjen Pol Helmy Santika mengungkapkan penyebab tingginya harga bahan pangan pokok hingga menyebabkan kelangkaan. Menurutnya, lonjakan harga bahan pokok termasuk minyak goreng karena masih ada pelaku usaha yang menahan stok.

Hal itulah yang menyebabkan harga minyak goreng semakin tinggi.

“Ditemukan pelaku usaha yang menahan stok, karena membeli sebelumnya dengan harga lama yang lebih mahal dari harga baru. Adanya pelaku usaha, baik produsen, distributor yang menahan/hold stok minyak goreng,” kata Helmy dalam keterangannya, Jumat (4/3).

Kasatgas Pangan Polri Irjen Pol Helmy Santika, Jumat (15/10/2021). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO

Terkait hal itu, Helmy menegaskan kepada pelaku usaha yang masih menahan stok bahan pangan untuk segera mendistribusikannya ke pasar dan masyarakat luas.

“Polri mengimbau untuk segera mendistribusikannya, jangan kurangi produksi dan alokasi distribusi,” tegasnya.

Saat ini, tim Satgas Pangan Polri terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait guna mencegah lonjakan harga bahan pangan yang tinggi menjelang bulan Ramadhan.

“Melakukan deteksi dini terkait gejolak permasalahan yang ada dari tingkat bawah baik produsen, petani, pedagang, distributor, importir maupun konsumen sehingga bisa di koordinasikan dengan pemerintah yang berwenang untuk mencari solusi terbaik menjelang puasa dan lebaran,” pungkasnya.