Truk Kecelakaan di Serdang Bedagai, Minyak Sawit yang Tercecer Dipunguti Warga

Nasional

Truk tangki di Sumut terbalik dan menyebabkan sopirnya tewas terjepit Foto: Dok. Istimewa

Peristiwa miris terjadi di Kelurahan Simpang Tiga Pekan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara pada Selasa (11/1) sore. Saat itu sebuah truk pengangkut minyak sawit mentah (CPO) mengalami kecelakaan dengan sang sopir terjepit dalam kabin.

Insiden itu menarik perhatian masyarakat. Namun mereka datang tidak untuk menolong korban melainkan memunguti minyak yang tercecer.

Dalam video yang beredar di media sosial tampak warga berduyun-duyun memunguti minyak menggunakan ember dan perlengkapan lainnya.

Kanit Laka Lantas Polres Sergai Ipda Rahmadan Helmi membenarkan adanya kecelakaan tersebut. Menurut dia sopir truk bernama Tata Iskandar Dinata (57) tewas dalam kecelakaan.

“Jadi kejadian jam 15.30 WIB kami, sampai sana jam 15.50 WIB. Selisih waktunya 20 menit. Namun pada saat kami di TKP, korban kami cek, sudah meninggal dunia,” ujar Helmi.

Kata Helmi, kecelakaan bermula saat truk yang dikendarai Tata melaju dari arah Kota Tebing Tinggi ke Medan.

“Setibanya di TKP, diduga (sopir) kurang hati-hati karena mengantuk, sehingga mobil truk tronton tangki tersebut oleng ke kiri hingga terperosok ke bahu jalan yang curam ke bawah lebih kurang 2 meter,” ujar Helmi.

Namun, kata Helmi, pasca kejadian korban diperkirakan masih hidup.

“Memang sih, saksi yang menyaksikan sesaat kejadian, korban masih diperkirakan hidup,” kata Helmi.

Truk tangki di Sumut terbalik dan menyebabkan sopirnya tewas terjepit Foto: Dok. Istimewa

Dia juga menjelaskan memang masyarakat terlihat memunguti minyak CPO yang tumpah akibat kecelakaan, namun dia memastikan masyarakat tidak menjarah minyak yang masih ada di tangki.

“Masyarakat sekitar bukan menjarah, minyak itu tertumpah dari tangki, sampai jatuh ke parit-parit, ke halaman, itu yang dikutipi mereka, kalau menjarah kan beda,” ujar Helmi

Helmi tidak menampik kalau saat warga mulai memungut minyak yang tumpah, sang sopir masih dalam keadaan terjepit.

“Kalau situasi (korban), terjepit ada masyarakat seperti itu. Itu kembali lagi ke orangnya. Apa mau kita bilang, namanya masyarakat. Uda kita larang, kita bilang ini TKP (tempat kejadian perkara) yang tumpah, tapi (mau) bagaimanalah,” katanya.

Setelah kecelakaan itu, Kata Helmi, polisi fokus menyelematkan korban yang masih terjepit. Mereka mengeluarkan korban dengan bantuan mobil derek.

“Jadi proses evakuasi harus menggunakan derek, karena kabin mobil itu peot, atapnya peot, menghimpit sopir kabinnya. Wajarlah 27 ton muatannya,” kata Helmi

Terkait minyak yang tumpah, Helmi mengatakan pengusaha CPO tidak mempersoalkannya.

“Pihak pemilik CPO dibelinya, minyak yang dikutipnya, nggak ada keberatan mereka. Karena minyak, yang diambil dari parit yang dikutipi mereka, bukan yang di dalam mobil,” ujarnya.

Leave a Reply