Warna Cat Bangunan di Malioboro Bakal Diseragamkan

Warna Cat Bangunan di Malioboro Bakal Diseragamkan

Nasional

Gubernur DIY, Sri Sultan HB X saat meninjau kawasan pedestrian Malioboro. Foto: Birgita/Tugu Jogja

Usai relokasi PKL berjalan, Pemda DIY dan Pemerintah Kota Yogyakarta bakal melakukan pembenahan pada kawasan Malioboro. Pembenahan ini bakal terus dilakukan dari berbagai fasilitas publik termasuk membuka ruang bagi kesenian sampai dengan pentas.

Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengatakan nantinya penataan ini ditargetkan dalam kurun 3 bulan. Hal ini diungkapkan saat mendampingi Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk meninjau kawasan pedestrian Malioboro.

“Kami pemerintah kota Yogyakarta akan bertanggung jawab untuk kebersihan, kenyamanan, keindahan dan ketertiban di Malioboro,” katanya.

“Dalam waktu 3 bulan kita bersama untuk segera menata menjadi kawasan yang indah, bersih, nyaman untuk semua pengunjung Malioboro. Kemudian bangunan cat nanti warnanya kita seragamkan supaya lebih indah tentunya pewarnaan, kebersihan, keindahan ini bagian dari atraksi wisata jadi bukan hanya ekosisteme,” tuturnya.

Dalam tinjauannya di kawasan pedestrian, Gubernur DIY, Sri Sultan HB X tampak melihat sejumlah fasilitas dari bangku, tempat, sampai dengan selasar untuk dibersihkan dan dibenahi jika ada kerusakan, kemudian penyeragaman warna. Ia berharap agar kawasan Malioboro bukan cuma sekedar untuk tempat wisata yang rapi tapi juga bersih dan nyaman bagi wisatawan.

“Kami ingin bagaimana perlu kita tidak hanya membersihkan tapi kita benahi,” ungkapnya usai menijau sepanjang pedestrian pada Jumat (11/2/2022).

Pihaknya ingin tempat duduk misalnya yang terlihat kusam dipelitur lagi, selasar yang kusam dipoles atau jika rusak diganti dan lain sebagainya. dipoles lagi atau mungkin perlu diganti.

Selain pembenahan, rencananya juga akan dibuka ruang untuk pentas dan juga kesenian lainnya baik itu di sepanjang kawasan Malioboro maupun di Teras Malioboro 1 dan 2. Ia berharap hal ini bisa mendukung kawasan Malioboro yang menjadi balai cagar budaya.

“Saya telah melakukan koordinasi dengan Wawali, jadi dalam waktu 3 bulan kita akan menyelenggarakan pentas baik di Teras Malioboro maupun 2 yang kemungkinan bisa sekali atau dua kali dalam seminggu. Disamping secara rutin Selasa sama Sabtu mungkin juga ada program antara lain yang nanti untuk mendukung balai cagar budaya yang ada di sini. Baik menyangkut galeri seni atau street art,” katanya