1.792 Pelajar di Surabaya Ikuti Seleksi Beasiswa Penghafal Kitab Suci

1.792 Pelajar di Surabaya Ikuti Seleksi Beasiswa Penghafal Kitab Suci

Nasional

Kepala Dispendik Kota Surabaya Yusuf Masruh memberikan semangat kepada pelajar beragama Hindu yang mengikuti seleksi hafalan kitab suci Weda. Foto-foto: Dispendik Surabaya

Pemkot Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) membuka Seleksi Penerimaan Beasiswa bagi Pelajar Penghafal Kitab Suci di Kota Surabaya. Program beasiswa tersebut diberikan kepada para pelajar di Kota Pahlawan pada jenjang TK, SD, hingga SMP.

Kepala Dispendik Kota Surabaya Yusuf Masruh mengatakan, saat ini terdapat 1.792 pelajar di Kota Pahlawan yang telah mendaftarkan diri untuk mengikuti Seleksi Penerimaan Beasiswa bagi Pelajar Penghafal Kitab Suci. Sedangkan untuk kuota yang disediakan adalah sebanyak 1.160 pelajar.

“Langkah ini merupakan misi dari Pemkot Surabaya untuk mewujudkan SDM yang unggul, berkarakter, dan religius, serta berbudaya dalam bingkai kebhinekaan,” kata Yusuf, Kamis (10/3).

Ia mengatakan, dengan adanya pemberian beasiswa penghafal kitab suci ini, diharapkan dapat melahirkan generasi emas yang mencintai dan mengamalkan kitab suci dalam kehidupan sehari-hari.

“Dengan ikhtiar mulia untuk memberikan apresiasi kepada pelajar di Kota Surabaya, program ini dapat terus dilakukan hingga membawa dampak positif bagi penerima beasiswa,” kata dia.

Sementara itu Pengurus Badan Musyawarah Antar Gereja (Bamag) Kota Surabaya, Yordan M. Batara-Goa mengatakan bahwa program beasiswa penghafal kitab suci ini sangat baik, karena Pemkot Surabaya berusaha mengayomi semua agama.

“Ini adalah cermin pelaksanaan Pancasila di Negara kita, bahwa pemerintah betul-betul berusaha agar semua agama diperhatikan, diayomi, dan juga diapresiasi,” kata Yordan.

Menurutnya, program ini harus menjadi percontohan bagi daerah yang lainnya, agar Pancasila bisa terimplementasi dengan baik. Oleh karena itu, Bamag Kota Surabaya mengapresiasi langkah Pemkot Surabaya terkait program beasiswa tersebut.

“Meskipun tradisi menghafal kitab tidak dominan di tempat kami, tapi kami mencari alternatif lain. Pada akhirnya, ayat hafalan atau ayat-ayat kitab yang dihafal adalah solusi yang paling bisa digunakan, sesuai dengan materi pembelajaran yang diikuti dan disesuaikan dengan kurikulum sekolah,” kata dia.

Dalam menguji atau menyeleksi para pelajar tersebut, Dispendik bekerjasama dengan beberapa pihak. Misalnya untuk seleksi pelajar yang beragama Hindu, Dispendik bekerjasama dengan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Surabaya, untuk pelajar yang beragama Kristen, Dispendik bekerjasama dengan Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG) Surabaya dan juga kantor Kementerian Agama Kota Surabaya.

Sedangkan pelajar yang beragama Katolik, Dispendik bekerjasama dengan Majelis Pendidikan Katolik dan juga kantor Kementerian Agama Kota Surabaya. Lalu untuk pelajar yang beragama Budha, Dispendik bekerjasama dengan Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia (Megabudhi) Kota Surabaya beserta kantor Kementerian Agama Kota Surabaya.

Adapun pelaksanaan tahap pertama seleksi penerima beasiswa pelajar penghafal kitab suci telah dilakukan pada Minggu (6/3) lalu untuk kategori pelajar beragama Hindu.

Seleksi untuk penghafal kitab suci beragama Islam, Kristen, Katolik, dan Buddha berlangsung mulai Rabu (9/3) hingga Jumat (11/3) besok.