5 Alasan Seseorang Sulit Mengakhiri Hubungan Asmara yang Toxic

Nasional

Ilustrasi suami tertekan. Foto: Shutter Stock

Ladies, kalian pasti setuju bahwa tidak ada hubungan asmara yang sempurna dan tanpa percekcokan di antara pasangan. Bahkan, psikolog di Florida, Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa setiap hubungan memiliki tingkat toksisitas tersendiri.

Meskipun normal untuk mengalami pasang surut dalam suatu hubungan asmara, memahami adanya hal-hal toxic adalah penting, Ladies. Dengan demikian, kamu tahu kapan harus mengakhiri hubungan tersebut.

Namun, tidak semua orang ternyata mampu dan mau mengambil keputusan seperti itu. Ada alasan tersendiri yang membuat seseorang bertahan dalam toxic relationship. Berikut ini beberapa alasannya seperti kumparanWOMAN rangkum dari Bright Side.

1. Takut kesepian

Menurut sebuah penelitian, rasa takut kesepian dapat membuat seseorang bertahan dalam hubungan yang toxic. Alasannya sederhana, yakni mereka berpikir bahwa lebih baik memiliki pasangan yang tidak sempurna daripada menjomlo. Kebanyakan orang mungkin berpikir bahwa melajang adalah hal yang negatif. Namun pada kenyataannya, tidak ada yang salah sama sekali dengan tidak memiliki pasangan.

2. Memiliki self esteem yang rendah

Studi juga menunjukkan bahwa orang yang memiliki self esteem (harga diri) yang rendah cenderung untuk tetap berada dalam hubungan yang tidak sehat. Setelah mengalami pelecehan dan perilaku toxic begitu lama, mudah bagi orang-orang untuk memercayai bahwa mereka bersalah atas perilaku toxic pasangan mereka. Self esteem yang rendah juga dapat membuat orang mempertanyakan nilai mereka sendiri dan apa yang mereka bawa ke dalam hubungan.

3. Merasa bertanggung jawab atas pasangannya dan tindakannya

Ilustrasi pasangan toxic. Foto: Shutterstock

Setelah situasi atau konfrontasi yang tidak menyenangkan, seseorang terkadang akan membalikkan keadaan dan membuat pasangannya merasa bersalah atau seolah-olah bersalah, meskipun sebenarnya tidak. Ini umumnya dikenal sebagai gaslighting.

Perilaku ini sering berkembang secara bertahap, sehingga menyulitkan seseorang untuk menyadari hal itu terjadi. Merasakan kecemasan, kebingungan, dan ketidakmampuan untuk memercayai diri sendiri dan tindakan adalah tanda-tanda gaslighting.

4. Percaya bahwa segala sesuatunya mungkin berubah

Banyak orang yang berada dalam hubungan toxic terkadang bertahan karena mereka mencintai pasangannya. Mereka percaya bahwa pasangannya suatu saat akan membaik atau hubungan itu dapat diselamatkan. Mereka juga mungkin berasumsi dapat memperbaiki hubungan dengan menjadi pasangan yang lebih baik. Namun pada kenyataannya, perilaku tersebut sering kali memburuk dari waktu ke waktu dan orang-orang menjadi semakin terpuruk.

5. Takut ditolak

Alasan lain seseorang bertahan dalam toxic relationship adalah penolakan. Dia tetap berada dalam hubungan yang tidak sehat karena takut ditolak di masa depan, sehingga dia tetap mempertahankan pasangannya. Orang yang takut ditolak bisa mengalami kesulitan mengekspresikan diri, mengekspresikan pikiran, dan membela diri.

Leave a Reply