Ada Sekolah di DKI Tolak Tracing COVID-19 saat PTM 100%, Disdik Beri Teguran

Nasional

Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di siswa SMA di Jakarta. Foto: Nugroho GN/kumparan

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta terus melakukan active case finding atau tracing secara acak untuk mendeteksi penyebaran kasus COVID-19 saat pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Namun ditemukan kasus sekolah menolak bekerja sama dalam upaya ini. Hal ini pun langsung dilaporkan Dinkes DKI kepada Disdik DKI.

Menurut Kepala Bidang Humas Disdik DKI Jakarta Taga Radja Gah, sekolah yang menolak untuk melakukan active case finding diberi teguran.

“Kita dikoordinasikan saja (dengan Dinkes DKI) karena ternyata kata Dinkes ada juga sekolah yang enggak mau di-active case finding, makanya ditegur,” kata Taga saat dihubungi oleh wartawan di Balai Kota DKI, (18/1).

Siswa mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Jakarta. Foto: Akbar Nugroho Gumay/Antara Foto

Taga menjelaskan, upaya melakukan tracing sepenuhnya merupakan kebijakan Dinkes DKI, hanya saja karena PTM berada di ranah Disdik DKI, kedua lembaga harus bekerja sama.

“(Tracing) itu kewenangan Dinkes, kita ngikut aja, tugas kita menjamin dan menggaransi sekolah tidak menolak active case finding,” jelasnya.

Taga tidak menjelaskan secara rinci sekolah mana saja yang tidak mau melakukan tracing. Namun ia menegaskan Disdik maupun Dinkes DKI akan terus mengingatkan untuk mau di-tracing.

“Dinas dan sudin (suku dinas) membujuk (sekolah), makanya ditegaskan lagi sama Bu Kadis (Pendidikan), tolong semua monitoring, ingatkan, agar sekolah-sekolah dukung program tracing,” jelasnya.

Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) siswa SMP di Jakarta. Foto: Nugroho GN/kumparan

PTM di DKI Jakarta kini sudah berlangsung 100% secara terbatas. Namun sejak awal pelaksanaannya, 3 Januari 2022, sudah 39 sekolah yang ditutup usai ditemukan 67 kasus COVID-19.

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri, kebijakan untuk melakukan lockdown jika kasus masih berada di bawah 5 persen adalah selama 5 hari. Sedangkan jika temuan kasus per sekolah sudah di atas 5 persen, maka akan ditutup selama 14 hari.

Namun menurut Wagub DKI Riza patria, saat ini sebagian sekolah yang ditutup sudah kembali dibuka.

“Sudah ada 21 sekolah yang dibuka kembali,” kara Riza kepada wartawan di Balai Kota DKI, Selasa (18/1).

Leave a Reply