Apakah Ada Efek Vaksin Campak pada Bayi?

Apakah Ada Efek Vaksin Campak pada Bayi?

Nasional

Ilustrasi efek vaksin campak pada bayi (Sumber: Pixabay)

Salah satu yang dikhawatirkan orang tua saa mengajak anak imunisasi adalah efek vaksin campak pada bayi. Soalnya banyak juga orang tua yang masih ragu untuk memberikan vaksinasi pada si kecil, karena mengetahui ada efek sampingnya.

Padahal sesungguhnya imunisasi sangatlah penting buat si kecil. Dengan memberikannya vaksin sesuai dengan usia yang telah ditentukan, dapat memberikan perlindungan pada tubuhnya sehingga lebih kebal dari penyakit.

Begitu juga dengan imunisasi campak yang mempunyai fungsi menurunkan risiko serangan virus penyebab penyakit tersebut. Menurut yang Mama baca dari laman resmi Kemenkes RI, pemberian vaksin campak ini masuk ke dalam program imunisasi rutin yang dianjurkan oleh pemerintah Indonesia.

Sebenarnya bukan hanya vaksin campak saja nih, beberapa imunisasi lainnya juga bisa memberikan efek samping pada si kecil. Jadi biar enggak ragu lagi, Mama berikan penjelasan mengenai imunisasi serta efek vaksin campak pada bayi yang perlu Mama-Mama ketahui.

Cek informasi selengkapnya di sini ya, Ma!

Efek Vaksin Campak pada Bayi

Ilustrasi efek vaksin campak pada bayi (Sumber: Pixabay)

Kalau yang Mama baca dari laman CDC, campak merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus dan mudah ditularkan melalui kontak langsung serta melalui udara. Jika dibiarkan, virus campak ini bisa menginfeksi saluran pernapasan kemudian menyebar ke seluruh tubuh.

Menurut data dari WHO, lebih dari 140.000 anak meninggal karena penyakit campak pada tahun 2018 dan kebanyakan dari anak yang berusia kurang dari 5 tahun. Makanya, bisa dibilang penyakit campak bisa berbahaya untuk bayi dan anak-anak apabila dibiarkan.

Beberapa gejala anak terkena campak antara lain adalah munculnya ruam atau kemerahan, demam tinggi, bahkan terkadang disertai batuk dan sesak napas seperti sedang mengalami flu. Guna mencegah bayi terjangkit penyakit ini, penting baginya untuk mendapatkan vaksin campak.

Dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), vaksin campak ini dikenal juga dengan imunisasi MR/MMR (Measles Rubella/Mumps Measles Rubella), yang berguna buat melindungi bayi dari penyakit campak, gondongan, serta rubella.

Imunisasi campak bisa diberikan pertama kali pada usia bayi 9 bulan. Kemudian dosis selanjutnya dapat diberikan saat anak sudah berusia 5-7 tahun. CDC juga merekomendasikan bayi berusia 6-11 bulan yang akan bepergian ke negara lain, perlu mendapatkan 1 dosis vaksin MMR.

Sama seperti pemberian vaksin lainnya pada bayi, imunisasi campak ini juga akan ada efek sampingnya. Berikut adalah beberapa efek vaksin campak pada bayi menurut WHO:

Ilustrasi efek vaksin campak pada bayi (Sumber: Pixabay)

Demam.

Ruam ringan.

Nyeri, bengkak, dan kemerahan pada bagian badan yang disuntikkan vaksin.

Nyeri sementara atau kaku pada persendian.

Efek samping itu hanya bersifat sementara. Biasanya dalam beberapa hari, kondisi bayi akan kembali stabil. Namun, pada beberapa kasus tertentu, terdapat juga efek samping berat yang terjadi usai vaksin, seperti timbulnya kejang, reaksi alergi, serta sesak napas.

Apabila kamu menghadapi efek samping usai vaksin yang tidak membaik meski si kecil sudah diberi pertolongan pertama, sebaiknya kamu segera membawa si kecil ke dokter ya, untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Memang, pemberian vaksin umumnya bakal ada efek sampingnya. Akan tetapi, manfaat yang dihasilkan usai vaksin lebih besar dibandingkan dari efek sampingnya. Ketika bayi diimunisasi, tubuhnya akan menjadi lebih kebal dan kuat, sehingga menurunkan risiko tertular penyakit yang berpotensi serius.

Itulah dia efek vaksin campak pada bayi serta penjelasan singkat mengenai penyakit campak. Apakah si kecil sudah mendapatkan imunisasi sesuai dengan usia dan kebutuhannya, Ma? Semoga informasi ini bermanfaat untukmu, ya!

(AN)