Arti dan Makna Hadist Muttafaq Alaih

Arti dan Makna Hadist Muttafaq Alaih

Nasional

Ilustrasi hadist muttafaq alaih. Foto: freepik.com

Jika membahas hadist, hal yang pertama terpikirkan hadist dari imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Ahmad, dan dari imam-imam besar lainnya. Namun pernahkah Anda mendengar hadist muttafaq alaih?

Arti Hadist Muttafaq Alaih

Hadist merupakan rujukan bagi umat Muslim setelah Al-Quran. Selain itu, hadist juga menjelaskan hukum-hukum yang terdapat dalam Al-Quran.

Dikutip dari buku Pengantar Studi Ilmu Hadits karya Syaikh Manna al-Qaththan (2015:22), secara bahasa, hadist memiliki arti baru. Selain itu, hadist juga berarti seseuatu yang dibicarakan dan dinukil juga sesuatu yang sedikit banyak.

Secara istilah, hadist adalah apa yang disandarkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, baik berupa ucapan, perbuatan, penetapan, sifat, atau sirah beliau, baik sebelum maupun sesudah kenabiannya.

Adapun muttafaq alaih merupakan gabungan dari kata muttafaq yang artinya disepakati dan alaih yang artinya atasnya. Sehingga arti dari mutaffaq alaih merupakan sesuatu yang disepakati.

Ilustrasi hadist muttafaq alaih. Foto: freepik.com/jcomp

Makna Muttafaq Alaih

Dari penjelasan di atas, istilah yang digunakan dalam ilmu hadist ini memiliki makna bahwa sebuah hadist muttafaq alaih memiliki makna bahwa hadist tersebut disepakati keshahihahnnya. Dengan kata lain, sebuah hadist muttafaq alaih merupakan hadist yang disepakati kesahihannya oleh para ulama tanpa ada keraguan.

Terdapat 3 penggunaan istilah muttafaq alaih yang disampaikan para ulama, yakni:

1. Hadist yang diriwayatkan imam Bukhari dan Muslim dalam kitab shahihnya.

Dikutip dari buku Ketika Cinta Bertasbih 2 karya Habiburrahman El-Shirazy (2007:12), hadist muttafaq alaih merupakan hadist yang diriwayatkan dari Imam Bukhari dan imam Muslim dengan keshahihan yang jelas, tidak diragukan.

Namun tidak semua hadist yang diriwayatkan imam Bukhari dan imam Muslim termasuk muttafaq alaih, sebab sebuah hadist bisa dikatakan muttafaq alaih apabila telah memenuhi 3 syarat, yaitu:

Hadistnya sama, meskipun redaksinya berbeda

Sahabat yang meriwayatkan sama

Disebutkan dalam kitab shahihnya.

Istilah inilah yang banyak digunakan oleh ulama.

2. Hadist yang Diriwayatkan imam Bukhari, imam Muslim dalam kitab shahihnya dan imam Ahmad dalam al-Mushad.

3. Hadit yang sanadnya sahih, perawinya bebas dari cacar dan penilaian negatif dari para ulama, meskipun tidak diriwayatkan imam Bukhari, imam Muslim, maupun imam Ahmad.

Demikian penjelasan tentang hadist muttafaq alaih. Semoga informasi di atas bermanfaat. (MZM)

Leave a Reply