Asteroid 2022 AE1 Batal Menabrak Bumi pada 2023, Kok Bisa?

Nasional

Wujud asteroid 52768 (1998 OR2), salah satu asteroid NEO. Foto: Arecibo Radar/NASA

Tanggal 6 Januari 2022 lalu, astronom menemukan sebuah asteroid dekat bumi (Near Earth Object atau NEO) baru. Asteroid yang diberi nama 2022 AE1 ini memiliki diameter 70 meter dan bermassa kira-kira 45.000 ton.

Asteroid tergolong kategori asteroid Apollo, di mana orbit terjauhnya dari matahari (aphelion) membentang lebih jauh dari orbit Mars, dan orbit terdekatnya (perihelion) lebih dekat dibanding dari Venus.

Ketika penemuannya tanggal 6 Januari, asteroid 2022 AE1 masuk beberapa kanal berita internasional. Sebab, berdasarkan lintasan asteroid 2022 AE1, diperkirakan asteroid ini akan menabrak bumi tahun 2023.

Untuk mengkuantisasi bahaya dari sebuah asteroid NEO, astronom biasa menggunakan terminologi Torino Scale dan Palerno Scale. Keduanya adalah nilai gabungan dari massa, probabilitas menghantam bumi dan energi kinetik asteroid.

Tim kumparanSAINS mengamati bahwa Torino Scale asteroid 2022 AE1 ini bernilai 1 pada Kamis (20/1) siang. Angka 1 berarti asteroid ini memiliki potensi kecil—tapi tidak bisa diabaikan. Angka ini dapat dilihat di database Sentry: Earth Impact Monitoring milik NASA.

Namun, pada hari yang sama malam harinya, Torino Scale 2022 AE1 turun menjadi 0. Artinya, dari yang berpotensi kecil, turun menjadi hampir bisa diabaikan.

Tim kumparanSAINS mengamati pada Jumat (21/1), Asteroid 2022 AE1 dihapus dari database Sentry: Earth Impact Monitoring. Jika sebuah asteroid dihapus dari daftar ini, berarti asteroid tersebut tidak menampakkan ancaman apa-apa, atau probabilitas menghantam bumi menjadi 0 persen.

Orbit asteroid 2022 AE. Foto: Dok. NASA

Kenapa bisa potensi risiko asteroid turun?

Pada tahun 2004, astronom menemukan asteroid Apophis. Asteroid NEO ini berdiameter 370 meter, dan ketika pertama ditemukan diyakini memiliki kemungkinan 2.7% menghantam bumi pada tahun 2029. Apophis langsung mendapat nilai Torino Scale 4 setelah sebelumnya mendapat angka 2. Angka 4 berarti potensi yang cukup besar, tidak bisa diabaikan, dan jika terjadi dapat menghancurkan bumi skala regional.

Observasi tetap dilakukan terhadap asteroid Apophis, untuk melacak kecepatan, mencari tahu secara presisi massanya, dan akurasi orbit. Tahun 2006, Torino Scale Apophis langsung turun menjadi 0 dan tahun 2021, asteroid Apophis dihapus dari daftar risiko. Hal ini sebenarnya umum di mana risiko hantaman asteroid dari waktu ke waktu turun.

kumparanSAINS pun mencoba menghubungi pakar asteroid dari The National Autonomous University of Mexico Jorge A. Pérez-Hernández pada (20/1). Ia menjelaskan bahwa penemuan asteroid baru penuh dengan ketidakpastian.

Karena asteroid yang baru ditemukan memang memiliki ketidakpastian orbital yang sangat tinggi, sangat umum kasus di mana dari waktu ke waktu asteroid dengan Torino Scale 1 turun kembali ke Torino Scale 0.– Jorge Pérez, pakar asteroid dari The National Autonomous University of Mexico –

Jorge A. Pérez-Hernández menambahkan bahwa observasi yang presisi sangat memungkinkan turunnya risiko hantaman sebuah asteroid NEO. Hal ini berlaku untuk semua asteroid NEO yang sedang di-monitoring, dan juga yang baru ditemukan.

“Apophis adalah contoh kasus di mana Torino scale naik dari 2 menjadi 4 di beberapa hari setelah penemuannya di tahun 2004. Bagaimanapun, setelah astrometri radar dengan presisi tinggi di dapat tahun 2005 dan 2006, Torino scale-nya turun menjadi 1 . . . observasi terbaru menurunkan Torino scale Apophins menjadi 0, dan menunjukkan nol kemungkinan menghantam bumi 200 tahun ke depan” jelas Jorge Pérez.

Leave a Reply