Bagaimana Menjelaskan Konflik Rusia Vs Ukraina pada Anak?

Bagaimana Menjelaskan Konflik Rusia Vs Ukraina pada Anak?

Nasional

Bagaimana Menjelaskan Konflik Rusia Vs Ukraina pada Anak?. Foto: Shutter Stock

Dalam sepekan terakhir, pemberitaan tentang serangan Rusia ke Ukraina memenuhi linimasa. Tak sedikit foto dan video kondisi Ukraina saat maupun usai serangan tersebar di dunia maya.

Kondisi ini mungkin membuat orang tua khawatir, bagaimana jika anak-anak melihat foto-foto dan video mengerikan tersebut? Atau bila anak mendengar tentang konflik ini dari orang lain, lalu ingin mengetahui lebih banyak?

Apakah anak sebaiknya diberi tahu? Sejauh apa anak perlu tahu?

Kata Ahli Soal Perlu Tidaknya Anak Tahu tentang Konflik Rusia Vs Ukraina

Perlu Tidaknya Anak Tahu tentang Konflik Rusia Vs Ukraina. Foto: Shutterstock

Pakar pengasuhan internasional, Dr Deborah Gilboa, menyebut ada banyak pertimbangan sebelum memutuskan apakah anak perlu diberi tahu soal invasi tersebut. Seperti usia anak, apakah keluarga Anda berkaitan langsung dengan konflik tersebut, dan kemungkinan anak mendapat informasi awal dari sumber lain yang dikhawatirkan kredibilitasnya.

Pertama, jika usia anak di bawah 8 tahun dan keluarga Anda tidak terpengaruh langsung dengan konflik tersebut, hindari untuk membicarakannya. Namun jika ada potensi si kecil mendengar konflik itu dari sumber lain, sebaiknya bicarakan, Moms.

Mulailah dengan menanyakan apa yang mereka tahu tentang konflik tersebut dan menanyakan bagaimana perasaan mereka.

“Ketika mereka memikirkan konflik Rusia vs Ukraina, apa pesan emosional yang Anda ingin mereka ingat beserta fakta-faktanya?” kata Dr. Gilboa, mengutip dari The Independent, Senin (7/3).

Beberapa pesan yang penting disampaikan kepada anak seperti ‘keluarga kita aman’, ‘penindasan itu salah’, atau ‘perang itu buruk’. Buka peta bersama-sama dan tunjukkan di mana Ukraina berada, dan gambarkan seberapa jauh dari Indonesia. Ini penting untuk memvalidasi bahwa mereka dalam kondisi aman dari konflik tersebut.

Jika anak lebih besar dan lebih siap berdiskusi tentang konflik, ajak mereka berpikir apa untung ruginya sehingga mereka terlatih berpikir kritis.

Tips Menjelaskan Konflik Rusia Vs Ukraina pada Anak

ibu dan anak Foto: Shutterstock

Si kecil bercerita atau bicara soal konflik Rusia Vs Ukraina dengan informasi yang tidak akurat? Jangan anggap remeh atau mengabaikannya, Moms.

Tanya pada anak dari mana ia mendapat informasi tersebut dan kroscek bersama-sama ke situs berita yang kredibel, apakah informasi tersebut akurat atau tidak. Tak perlu berpura-pura Anda mengetahui semua hal.

“Ini bisa menjadi momen yang dapat diajarkan untuk menunjukkan kepada anak cara-cara yang dapat dipercaya dalam mengumpulkan informasi dan berita, serta mengajari mereka untuk menjadi pengumpul informasi yang kritis,” jelas Dr. Gilboa.

Ilustrasi Ibu mendengarkan cerita anak laki-lakinya. Foto: Shutter Stock

Orang tua juga perlu mendengarkan anak dengan baik dan seksama. Jika anak tampak kesal, jangan coba menipu mereka.

“Sisihkan sekitar satu jam sebelum tidur untuk mengobrol lebih dalam. Tanyakan perasaan mereka, dan apa yang mereka khawatirkan,” ujar Charlie Lewis, seorang profesor keluarga dan psikologi perkembangan di University of Lancaster, dikutip dari inews.co.uk.

Selain itu, Lewis mengingatkan, jangan paksa anak membahas topik ini jika mereka tampak tidak tertarik. Sebab, setiap anak bisa saja menanggapi dengan berbeda.

Ada yang tertarik dan ingin tahu lebih banyak, ada yang jadi khawatir, ada juga yang tidak menunjukkan minat sama sekali. Yang mana pun reaksi si kecil, tidak jadi masalah, kok.

“Ini tentang menilai minat anak Anda dan menanggapinya. Anak-anak biasanya akan memberi kita petunjuk jika ada sesuatu yang mengganggu mereka,” imbuh Lewis.

Pada akhirnya, menurut Dr Gilboa, ada dua alasan untuk berbicara tentang perang atau konflik dengan anak. Pertama, untuk melindungi kesehatan mental mereka dengan membiarkan mereka menerima berita sambil tetap mengekspresikan perasaannya. Kedua, untuk memastikan bahwa Anda lah orang yang paling dicari saat sang anak mengalami masalah.