Banjir Insentif, Sektor Properti Bisa Percepat Pemulihan Ekonomi RI

Banjir Insentif, Sektor Properti Bisa Percepat Pemulihan Ekonomi RI

Nasional

Ilustrasi menjadi agen properti. Foto: Shutter Stock

Sejumlah insentif yang diberikan pemerintah ke sektor properti dinilai mampu mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia. Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, sektor ini memiliki peran penting untuk menciptakan input produksi dan serapan tenaga kerja

“Kalau kita memasuki ke konteks pemulihan ekonomi, kami menganggap bahwa sektor properti dan sektor konstruksi adalah salah satu sektor yang penting untuk kita dorong agar bisa mendorong pemulihan lebih cepat, meminta barang-barang input produksi yang lebih banyak, dan menciptakan serapan tenaga kerja yang lebih banyak,” ujar Suahasil dalam keterangan tertulis, Jumat (25/2).

Dia melanjutkan, insentif untuk sektor properti, termasuk insentif pajak bagi sektor properti dan konstruksi, tidak hanya diberikan pemerintah pada saat pandemi, melainkan juga diberikan pada tahun-tahun sebelumnya. Sektor konstruksi dan real estate menerima insentif pajak sekitar Rp 10 triliun.

“Bentuknya apa? Bentuknya ada PPN yang dibebaskan, ada PPh yang dikurangi khususnya untuk pembangunan konstruksi, real estate, rumah sederhana, rumah sangat sederhana, dan rumah susun sederhana. Jadi untuk kelompok masyarakat yang kecil sudah diberikan,” jelas Wamenkeu.

Insentif pajak properti yang tercatat dalam belanja perpajakan pemerintah ini telah dimulai sejak tahun 2016. Suahasil mengatakan bahwa angka insentif perpajakan ini terus meningkat hingga tahun 2019.

Namun demikian, angka pemanfaatan insentif perpajakan ini tercatat turun pada tahun 2020 karena berkurangnya pembelian dan pembangunan properti akibat pandemi.

“Nah ketika kita memasuki pandemi tahun 2020, kita menyadari bahwa salah satu cara pemulihan adalah dengan mendorong sektor konstruksi. Maka pada tahun 2020 kita memberikan insentif-intensif tambahan selain apa yang sudah diberikan selama ini, diberikan tambahan berupa PPN yang ditanggung pemerintah untuk penyerahan rumah tapak dan satuan rumah susun. Ini tambahan dari apa yang sudah ada,” lanjutnya.

Menurutnya, insentif yang diberikan itu bukan saja berdampak pada pembangunan rumah dan properti yang meningkat, namun juga jumlah pembiayaan perbankan yang meningkat. Ia menyebut, pemerintah juga memberikan perhatian pada pertumbuhan kredit perbankan. Wamenkeu berharap, adanya kombinasi kebijakan di sektor properti dan perbankan bisa mendorong pemulihan ekonomi.

“Inilah yang akan menjadi basis dari pemulihan ekonomi kita. Pemulihan ekonomi kita yang didorong oleh salah satunya melalui sektor properti dengan pembangunan rumah, pemerintah memberikan tambahan insentif pajak, kemudian perbankannya yang memberikan pembiayaan karena melihat demand untuk sektor properti sudah mulai muncul,” jelas Suahasil.

Dari sisi developer, PT Waskita Modern Realti, yakni perusahaan joint venture antara PT Waskita Karya Realty dan PT Modernland Tbk, optimistis sektor properti bisa kembali bangkit di tahun ini. Presiden Direktur Waskita Modern Realti, Dono Parwoto, mengatakan bahwa di masa pandemi ini tidak menyurutkan komitmen perseroan untuk segera menghadirkan hunian pertama yang berada di Kawasan Vasaka City.

Kolaborasi dua perusahaan pengembang besar ini akan menghasilkan sebuah harmoni dalam pengembangan Kawasan Vasaka City, yang juga merupakan proyek pertama dari PT Waskita Modern Realti. “Kami dengan semangat dan keseriusan ingin masuk dan bersaing di pasar properti, khususnya di daerah Timur Jakarta, maka dari itu kami percepat proses pembangunan cluster Avasta,” ujar Dono.