BMKG: Gempa 5,1 M di Kepulauan Sangihe Akibat Subduksi Lempeng Filipina

BMKG: Gempa 5,1 M di Kepulauan Sangihe Akibat Subduksi Lempeng Filipina

Nasional

Ilustrasi seismograf gempa bumi. Foto: Getty Images

BMKG memastikan gempa dengan parameter pembaruan 5,1 magnitudo di wilayah Laut Sulawesi, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, pada Jumat (11/2), pukul 21.25 WIB, dipicu aktivitas subduksi lempeng Filipina.

Episenter gempa terletak pada jarak 154 kilometer arah Barat Laut Kepulauan Marore, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, pada kedalaman 78 km.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Filipina,” ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno, dikutip dari Antara.

Bambang menjelaskan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa tersebut memiliki pergerakan kombinasi naik dan mendatar (oblique thrust fault).

Berdasarkan analisis hasil pengukuran percepatan tanah dan pemodelan peta guncangan, menimbulkan guncangan di daerah Kepulauan Marore, Kendahe, dan Kepulauan Sangihe dengan skala intensitas II MMI atau getaran dirasakan beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami,” ujar dia.

Hingga pukul 21.40 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock).

Ilustrasi gempa bumi. Foto: Getty Images

Bambang mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Ia juga meminta warga agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” jelasnya.

Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.