Boncos! Harta Elon Musk, Jeff Bezos, dan Bill Gates Turun Rp 875 T

Nasional

Dua orang terkaya di dunia, Jeff Bezos dan Elon Musk. Foto: Getty Images

Harta Elon Musk, Jeff Bezos, dan Bill Gates — tiga dari empat orang terkaya di dunia — turun hingga total 61,07 miliar dolar AS (sekitar Rp 875 triliun) pada awal tahun ini. Penurunan kekayaan mereka didorong oleh penjualan besar-besaran investor teknologi di bursa AS pada pekan lalu.

Dari total tersebut, orang terkaya di dunia, Elon Musk, jadi miliarder yang kehilangan harta paling banyak hingga 26,9 miliar dolar AS sejak awal tahun. Adapun Jeff Bezos dan Bill Gates masing-masing mengalami penurunan harta 24,7 dan 9,47 miliar dolar AS.

Selain ketiga nama tersebut, penurunan harta besar-besaran sejak 1 Januari 2022 juga dialami pemimpin perusahaan teknologi lain seperti pendiri Google Larry Page (turun 11,9 miliar dolar AS) dan CEO Facebook Mark Zuckerberg (turun 12,1 miliar dolar AS).

Penurunan harta orang-orang sugih ini diakibatkan oleh menurunnya harga saham yang mereka miliki di bursa AS. Pada pekan lalu, Nasdaq Composite — bursa AS yang sarat dengan perusahaan teknologi — turun sekitar 8 persen. Dalam periode year-to-date, Nasdaq telah turun sekitar 13 persen.

Menurut laporan Insider, bursa saham AS secara keseluruhan telah terombang-ambing pada awal 2022 akibat kekhawatiran investor atas kebijakan bank sentral AS, The Fed, yang berulang kali menaikkan suku bunga dan mulai mengurangi neraca. Kebijakan itu dianggap akan mengakhiri dukungan ekonomi besar-besaran bank sentral AS saat pandemi.

Adapun bagi sektor teknologi, kekhawatiran tersebut diperburuk dengan sejumlah laporan pendapatan perusahaan yang mengecewakan.

Ilustrasi saham. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan

Menurut Bloomberg, satu-satunya miliarder di lima besar yang tidak kehilangan uang pada pekan lalu adalah Bernard Arnault, ketua dan CEO Louis Vuitton. Meski begitu, kekayaan Arnault telah turun 10,5 miliar dolar AS sepanjang tahun ini karena harga saham LVMH turun 5 persen year-to-date.

Kendati demikian, penurunan harta orang-orang terkaya di dunia itu tidak ada apa-apanya dengan peningkatan kekayaan mereka selama pandemi.

Organisasi anti-kemiskinan Oxfam, misalnya, pada pekan lalu melaporkan bahwa 10 orang terkaya di dunia telah menggandakan kekayaan mereka sejak pandemi COVID-19 yang dimulai pada awal 2020.

Catatan tersebut, menurut Oxfam, menggarisbawahi ketidaksetaraan sekarang yang mencapai tingkat “keterlaluan”. Sebab, pada saat yang sama, 99 persen umat manusia terbawah — termasuk rumah tangga berpenghasilan menengah dan rendah — kehilangan pendapatan selama krisis karena PHK dan ketidakpastian ekonomi akibat COVID-19.

Leave a Reply