Brand Lokal PURANA x AMERO Tampil di Paris, Ini Detail Koleksinya

Brand Lokal PURANA x AMERO Tampil di Paris, Ini Detail Koleksinya

Nasional

Koleksi PURANA x AMERO. Foto: PURANA

Label fashion dan perhiasan asal Indonesia, PURANA dan AMERO, sukses menggelar peragaan busana di Paris. Keduanya berkolaborasi untuk menampilkan koleksi Fall/Winter pada ajang Fashion Division, Paris Fashion Week, yang bertempat di The Westin Paris Vendome, Paris, Prancis, pada Sabtu (5/3) waktu setempat.

Fashion Division sendiri merupakan platform yang membantu desainer dan label independen terpilih untuk dapat tampil di Paris menjelang Paris Fashion Week. Fashion Division kabarnya memilih PURANA untuk tampil bersama 12 label lainnya dari Indonesia.

Menurut direktur kreatif PURANA, Nonita Respati, Fashion Division sebetulnya telah memilih PURANA untuk berangkat ke Paris pada September 2020. Namun, saat itu PURANA tidak berangkat ke Paris, karena pandemi yang melanda dunia membuat show harus ditunda.

Koleksi PURANA x AMERO. Foto: PURANA

PURANA juga harus menyesuaikan koleksi yang tadinya disiapkan untuk Spring/Summer menjadi Fall/Winter. Meski begitu, hal tersebut tidak menyurutkan semangat PURANA. Apalagi ini akan menjadi kesempatan PURANA untuk memasuki pasar Eropa.

“Saat ini kami ingin memasuki pasar Eropa setelah sebelumnya sudah berhasil ke Amerika Serikat dan Timur Tengah. Saya sangat optimis niat tersebut akan terwujud, karena dengan bantuan Fashion Division, PURANA akan bertemu dengan pecinta fashion dan buyer di Paris. Ini penting sekali untuk terkoneksi dengan buyer di Eropa,” kata Nonita dalam siaran pers yang diterima kumparanWOMAN pada Senin (7/3).

Mengeksplorasi bahan parasut

Koleksi PURANA x AMERO. Foto: PURANA

Koleksi Fall/Winter 22/23 yang ditampilkan PURANA di fashion show tersebut banyak mengeksplorasi bahan parasut. Desainnya banyak bermain dengan elevated ruffles yang diaplikasikan pada potongan gaun yang bisa diserut dan memberikan siluet berbeda, baik di lengan maupun sebagai ornamen baju.

Nonita juga menjelaskan bahwa koleksi itu memiliki unsur wearable art buatan tangan, misalnya macrame untuk dipakai sebagai outerwear. Uniknya, wearable art ini mudah dipasang dan dilepas, sehingga busana dasarnya bersifat versatile (serbaguna) dan bisa dipakai baik di acara santai maupun formal.

Selain penggunaan bahan parasut pada sebagian besar busana koleksi ini, ada pula pemakaian waste fabric yang ditenun lagi untuk beberapa outerwear. “Bekerja sama dengan pengrajin dari Bali, kami memakai bahan-bahan sisa yang ditenun lagi dan dipulas pewarna dari bahan alami,” lanjut Nonita.

Disempurnakan dengan perhiasan dari AMERO Jewellery

Tampilan koleksi PURANA ini semakin sempurna saat dipadukan dengan koleksi perhiasan dari AMERO Jewellery. Koleksi perhiasan dari AMERO ini semakin menguatkan identitas Indonesia dengan penekanan pada warisan budaya, tapi dengan tampilan yang modern.

Sementara itu, koleksi AMERO yang tampil bersama PURANA di fashion show tersebut diberi nama Lavani – Borobudur Edition. Dalam bahasa Sanskrit, Lavani memiliki makna keanggunan. Kata ini juga merujuk pada batu lava yang banyak terdapat di berbagai penjuru Nusantara.

“Dalam setiap rangkaian desain perhiasan kami yang mewah, ada semangat memberi penghargaan terhadap warisan budaya Indonesia,” terang Steven Ronaldo, direktur pengembangan produk dan desain AMERO Jewellery.

Koleksi PURANA x AMERO. Foto: PURANA

Steven melanjutkan, Lavani dalam edisi kali ini mengambil inspirasi dari Candi Borobudur. Di mana beberapa perhiasan dalam koleksi Laavani adalah interpretasi dari bentuk dovetail di Candi Borobudur, yaitu sambungan yang menguatkan jalinan antara batu-batu dan ornamen sehingga menjadi kesatuan desain yang ikonis.

Koleksi Lavani – Borobudur Edition juga mengusung konsep tiga dimensi dan terbuat dari emas 18 karat. Sementara itu, beberapa perhiasan tertentu dalam koleksi ini berlapis logam langka berwarna perak, yaitu black rhodium.

Sebagai sentuhan akhir, keseluruhan koleksi ini mendapat polesan yang dikerjakan dengan tangan para surface artisan sehingga menghasilkan efek khusus. “Lavani tercipta untuk para perempuan yang jujur pada hatinya, sebagaimana yang tergambarkan pada relief Mandatara Avadana di Candi Borobudur,” tutup Steven.