Buka Jasa Antre, Cowok di Inggris Dapat Rp 3 Juta dalam Sehari

Nasional

com-Ilustrasi orang mengantri di ATM Foto: Shutterstock

Cowok berusia 31 tahun di Inggris, bisa mendapatkan Rp 388 ribu dalam waktu satu jam hanya untuk antre berjam-jam menggantikan orang lain.

Dilansir Odditycentral, hal ini telah dilakukan cowok pemilik nama Freddie Beckitt selama tiga tahun terakhir. Beckitt merupakan seorang penulis fiksi sejarah dari Fulham, Inggris, yang menambah pendapatan bulanannya dengan bekerja sebagai pengantre profesional.

Menurut Beckitt, ia akan mengantre selama berjam-jam untuk kliennya yang sebagian besar adalah orang kaya dan akan mendapatkan sekitar USD27 atau Rp 388 ribu dalam satu jam.

Ia mau menghabiskan waktu berjam-jam ini selama ada orang yang bersedia untuk membayar jasanya. Bahkan, ia berharap dapat menghabiskan waktu lebih banyak dalam antrean sehingga bisa mengubah layanannya ini menjadi pekerjaan tetap.

Beckitt mencantumkan layanannya di Taskrabbit. Sebuah tempat yang memungkinkan orang-orang untuk membuat daftar berbagai pekerjaan sambilan yang berbeda dan klien hanya akan memilihmu dari peran yang didaftarkan.

Klien dari Beckitt sendiri adalah orang-orang kaya yang enggak memiliki waktu untuk mengantre sendiri atau enggan diganggu waktunya hanya untuk mengantre.

Sebagian besar, pekerjan Beckitt akan mengantre untuk pembelian tiket di acara dan pertunjukan populer. Ia juga harus mengantre di luar ruangan selama musim panas hingga musim dingin.

“Aku pernah bekerja selama delapan jam dalam antrean untuk pameran Christian Dior V&A untuk beberapa orang kaya yang berusia sekitar pertengahan 60-an. Antrean sebenarnya hanya selama tiga jam, tapi mereka memintaku untuk mengambil tiket dan menunggu mereka datang ke lokasi. Jadi, aku memiliki waktu berjam-jam untuk melihat-lihat museum V&A dan dibayar. Itu luar biasa,” ungkap Beckitt.

Beckitt mengaku bisa mendapatkan hingga USD215 atau sekitar Rp 3 juta dalam satu hari tapi itu jarang terjadi karena itu berarti ia harus menghabiskan delapan jam untuk mengantre. Namun, meskipun gaji yang diterimanya enggak cukup untuk menjadi sebuah pekerjaan tetap, Beckit mengatakan kalau fleksibilitas yang ia tawarkan adalah sebuah bonus besar.

Laporan Afifa Inak

Leave a Reply