Damkar Berhasil Menerobos Masuk PLTN Ukraina yang Terbakar Akibat Ditembak Rusia

Damkar Berhasil Menerobos Masuk PLTN Ukraina yang Terbakar Akibat Ditembak Rusia

Nasional

Petugas memadamkan api. Foto: ANTARA FOTO/Fauzan

Rusia menggasak PLTN Zaporizhzhya di Ukraina pada Jumat (4/3/2022). Usai serangan, kobaran api melalap sebuah gedung pelatihan.

Alih-alih segera menangani situasi berbahaya, Kremlin justru menembaki para petugas pemadam kebakaran. Namun, para petugas akhirnya berhasil memasuki gedung berlantai lima tersebut.

Pihaknya melaporkan melalui unggahan di Facebook, lantai tiga hingga lima bangunan itu dilalap api. Kobaran berpusat pada area seluas dua ribu meter persegi.

“Setelah melakukan pengintaian di gedung pelatihan lima lantai PLTN Zaporizhzhya di Energodar, diketahui bahwa bangunan di lantai tiga, empat dan lima terbakar,” tulis pernyataan dalam sebuah unggahan di laman Facebook resmi Layanan Darurat Negara Ukraina.

Layanan Darurat Negara Ukraina menerangkan, tim pemadam tiba sekitar pukul 05:20 waktu setempat. Pada saat itu, api telah merebak selama satu jam tanpa jeda. Keterlambatan respons itu diakibatkan pasukan Kremlin yang terus mencegah mereka masuk.

Pasukan pro-Rusia terlihat di atas tank di pemukiman Buhas (Bugas) yang dikuasai separatis, di wilayah Donetsk, Ukraina, Selasa (1/3/2022). Foto: Alexander Ermochenko/REUTERS

Tim pemadam itu melibatkan 44 personel dan 11 unit teknik. Mereka mengatakan, satu dari enam unit reaktor tengah beroperasi ketika kebakaran menjalar.

Meski tetap memicu ketakutan, tidak ada korban jiwa dari insiden tersebut.

Juru bicara PLTN, Andriy Tuz, sebelumnya mengkhawatirkan risiko bencana besar akibat kebakaran.

“Ada ancaman nyata bahaya nuklir di stasiun energi atom terbesar di Eropa,” ungkap Tuz dalam sebuah rekaman di Telegram. PLTN Zaporizhzhya memiliki enam dari keseluruhan 15 reaktor nuklir di Ukraina.

Tuz menegaskan, pemadam kebakaran harus segera dapat mencapai lokasi. Sebab, tingkat radiasi sempat melambung. Kini, pihak berwenang memastikan, tingkat radiasi telah kembali normal.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menerangkan, radiasi tidak mengalami perubahan. Reaktor-reaktor nuklir pun telah dimatikan. Berkat langkah itu, personel pabrik kini dapat mengambil tindakan mitigasi.

“Kebakaran di lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhya tidak memengaruhi peralatan ‘penting’,” tulis IAEA dalam cuitan di Twitter.

PLTN yang terletak di Enerhodar, tenggara Ukraina, tersebut memiliki pendeteksi radiasi di seluruh bangunan. Sehingga, lonjakan radiasi dapat segera terdeteksi. Selain itu, para ahli meyakini reaktor tak mungkin turut terbakar.

“Reaktor adalah struktur besar, tertutup dan berstruktur beton. Reaktor seharusnya tidak terbakar,” tutur pakar senjata nuklir, Jeffrey Lewis, seperti dikutip dari CNN.

Meski begitu, serangan senjata berat seperti rudal dapat menghancurkan zona penahan reaktor. Akibatnya, sistem pendingin yang rusak akan membuat bahan bakar meleleh.

Maka dari itu, pihak berwenang tengah memastikan pendingin tetap berfungsi tanpa masalah.

“Saya yakin reaktor sudah dimatikan, tapi bahan bakar di dalamnya masih radioaktif dan masih membutuhkan pendinginan. Reaktor harus tetap dingin selama bahan bakarnya masuk,” jelas Wakil Direktur Program Kebijakan Nuklir di Carnegie Endowment for International Peace, James Acton.