Kondisi permukiman warga di Zhytomyr, Ukraina yang hancur usai di diserang pasukan Rusia, Rabu (2/3/2022). Foto: Emmanuel Duparcq/AFP
Dewan HAM PBB menyampaikan informasi terbaru mengenai jumlah korban akibat serangan Rusia di Ukraina.
Mereka mengatakan, selama sepekan serangan Rusia sejak (24/2), tercatat 249 warga sipil tewas. Selain itu, 553 orang mengalami luka.
“Sebagian besar korban sipil dicatat dari jam 4 pagi pada tanggal 24 Februari 2022 hingga 12 malam pada 2 Maret 2022 disebabkan oleh penggunaan senjata peledak dengan area dampak luas,” kata Dewan HAM PBB dikutip dari Reuters, Kamis (3/3).
“Termasuk penembakan dari artileri berat dan sistem roket multi-peluncuran, dan rudal dan udara menyerang,” tambah mereka.
Jumlah itu naik dibanding sehari sebelumnya. Tercatat pada (1/2), jumlah korban sipil mencapai 227 orang. Sedangkan korban luka ada 525 orang.
Sebelumnya, militer Rusia bersikeras tidak akan membidik kawasan sipil. Nyatanya, Kremlin meluncurkan segala jenis persenjataan berat dari rudal hingga pesawat pengebom ke TK, sekolah hingga rumah warga.
Eskalasi dalam pemboman ke berbagai kota disebut sebagai taktik baru Rusia. NATO menduga Rusia telah mengubah pendekatan dalam invasi.
Sebab, pasukan mengalami kegagalan dalam menguasai target besar seperti Ibu Kota Kiev. Maka dari itu, mereka berupaya merebut kota-kota lain di Ukraina.
Kondisi permukiman warga di Zhytomyr, Ukraina yang hancur usai di diserang pasukan Rusia, Rabu (2/3/2022). Foto: Emmanuel Duparcq/AFP
