Ilustrasi belajar mengajar secara tatap muka. Foto: Khairul S/kepripedia.com
Dinas Pendidikan Karimun kembali mengevaluasi penerapan kebijakan sistem belajar mengajar setelah dilaporkan adanya lonjakan kasus COVID-19 di Kabupaten Karimun.
Kabid Pembinaan Ketenagaan Disdik Karimun, Muhammad Triono, mengatakan jika pemerintah saat ini menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) 50 persen di masing-masing satuan pendidikan.
“Ini tentu setelah melihat kondisi pandemi saat ini, di mana terus meningkat grafiknya. Kami Disdik bekerjasama dengan gugus tugas terus memantau lonjakan kasus yang ada,” ujar Triono, Senin (28/2).
Penerapan PTM 50 persen itu diberlakukan sejak pekan lalu. Sedangkan, khusus pada hari Sabtu secara menyeluruh sistem belajar mengajar akan dilakukan secara daring.
“Pembelajaran tetap dimulai pada pukul 70.30 WIB hingga 12.30 WIB. Namun Ada pengurungan dalam setiap sesi dari 40 menit menjadi 30 menit,” jelasnya.
Diakui Triono, lonjakan kasus yang terjadi sebelumnya juga menjangkit salah murid SMP di Karimun, sehingga pihaknya masih akan terus mengkaji terkait sistem belajar mengajar secara tatap muka.
“Ada surat yang masuk ke kami bahwa adalah satu satu siswa yang mengalami gejala, namun saat ini dalam tahap isolasi mandiri,” katanya.
“Kita dengan pihak sekolah membuat kebijakan dengan melaksanakan proses belajar mengajar secara dari khusus untuk kelas murid tersebut,” tambah dia.
Ia juga menjelaskan, penerapan PTM 50 persen ini dihentikan setelah melihat penurunan grafik penyebaran COVID-19 di wilayah Kabupaten Karimun.
“Jika eadaan jika situasi pandemi grafiknya bisa menurun kita kembali pada pembelajaran seperti awal. Kalau memang masih meningkat tentu ada evaluasi yang akan dilakukan bersama tim gugus tugas,” tutupnya.
