Eks Timnas Ukraina Terancam Kehilangan Gelar karena Bungkam soal Invasi Rusia

Eks Timnas Ukraina Terancam Kehilangan Gelar karena Bungkam soal Invasi Rusia

Nasional

Gelandang Ukraina Anatoliy Tymoshchuk menghadiri sesi latihan di stadion Pierre Mauroy di Lille, Prancis utara, pada 11 Juni 2016. Foto: Patrik Stollarz/AFP

Eks penggawa Timnas Ukraina, Anatoliy Tymoshchuk, tengah mendapat sorotan pedas terkait konflik Rusia-Ukraina. Pasalnya, pemilik caps terbanyak di timnas dengan catatan 144 penampilan itu hanya diam seribu bahasa soal invasi yang dilancarkan Rusia sejak 24 Februari lalu.

Selain itu, Tymoshchuk juga memilih untuk melanjutkan pekerjaannya bersama klub ‘Negeri Beruang Merah’, Zenit St. Petersburg sebagai asisten pelatih, meski Tanah Airnya tengah diserang Rusia.

Menyusul itu, Asosiasi Sepak Bola Ukraina (UAF) akan menindak Tymoshchuk. Pria yang kini berusia 42 tahun ini pun terancam kehilangan rekor, penghargaan dan gelar kehormatan yang didapatnya sepanjang berkiprah di dunia si kulit bundar.

UAF menilai bahwa sikap bungkam Tymoshcuk atas apa yang terjadi di Ukraina telah melanggar Kode Etik dan Peraturan Fair Play. Ia juga dianggap telah merusak citra sepak bola Ukraina.

UAF telah meminta agar semua medali liga dan piala yang Tymoshchuk menangkan di Ukraina, yang mencakup tiga gelar liga bersama Shakhtar Donetsk, tiga Piala Ukraina, dan Piala Super Ukraina agar dicopot. UAF juga bakal melucuti rekor penampilan terbanyak Tymoshchuk bersama Timnas Ukraina.

Selain itu, UAF juga telah meminta agar lisensi kepelatihan UEFA Pro yang diperoleh Tymoshchuk di Ukraina agar dicabut.

Pemain sepak bola Ukraina Anatoliy Tymoschuk (kiri) mengambil bagian dalam sesi latihan di kota resor Siprus Ayia Napa pada 4 Maret 2014. Foto: Yiannis Kourtoglou / AFP

“Sejak awal agresi militer Rusia terhadap Ukraina, Anatoliy Tymoschuk, mantan kapten tim nasional Ukraina, tidak hanya tidak membuat pernyataan publik dalam hal ini, tetapi juga tidak menghentikan kerja samanya dengan klub agresor,” bunyi pernyataan UAF, dikutip dari Metro.

“Pada saat mantan klubnya, Bayern Muenchen, mengeluarkan pernyataan dan mengadakan rapat umum untuk mendukung Ukraina, Tymoschuk terus diam dan bekerja untuk klub agresor,” lanjutnya.

“Dengan membuat pilihan sadar ini, Tymoschuk merusak citra sepak bola Ukraina dan melanggar Kode Etik dan Fair Play UAF,” tutup bunyi pernyataan tersebut.

Menurut data Transfermarkt, Anatoliy Tymoshchuk pensiun sebagai pemain pada Februari 2017. Kemudian, selang satu bulan ia melanjutkan kiprahnya di dunia kepelatihan dengan bergabung ke Zenit St. Petersburg sebagai asisten pelatih hingga sekarang.

Menyoal kiprahnya sebagai pemain, Tymoshchuk raih masa kejayaannya saat merumput bersama raksasa Jerman, Bayern Muenchen (2009-2013). Total, bersama Die Roten, ia mencatatkan 132 penampilan serta membawa Bayern merengkuh sejumlah prestasi bergengsi, termasuk satu trofi Liga Champions dan dua gelar Bundesliga.

Untuk kariernya di Timnas Ukraina sendiri, Tymoshchuk tercatat pernah ambil bagian di Piala Dunia 2006, Euro 2012 dan Euro 2016.