Foto: Melihat Teut Apam, Pembuatan Makanan Tradisional Khas Aceh

Foto: Melihat Teut Apam, Pembuatan Makanan Tradisional Khas Aceh

Nasional

Seorang perempuan memperlihat apam makanan tradisional khas Aceh yang telah dimasak pada Festival Teut Apam di Taman Sultanah Safiatuddin, Banda Aceh. Foto: Suparta/acehkini

Sejumlah ibu-ibu perwakilan kecamatan se-Kota Banda Aceh memeriahkan Festival Teut Apam yang berlangsung di Taman Sultanah Safiatuddin, Banda Aceh, Sabtu (5/3/2022). Apam merupakan makanan tradisional Aceh yang biasanya dibuat khusus di bulan Rajab.

Bagi masyarakat Aceh, bulan Rajab pada kelender Hijriah bahkan lebih dikenal dengan sebutan Buleun Apam. Nah, ketika bulan Apam tiba, masyarakat Aceh menggelar kenduri apam. Tradisi kenduri apam yang dilaksanakan setahun sekali itu diawali dengan teut apam.

Apam terbuat dari campuran tepung beras, santan, air kelapa, air putih, dan garam serta gula pasir. Untuk membuat apam terlebih dulu tepung gandum, tepung beras, dan garam diaduk rata dalam wadah kering. Setelah itu tambahkan santan serta air putih. Lalu diaduk lagi hingga menjadi adonan cair.

Memasak apam atau Teut Apam. Foto: Suparta/acehkini

Apam secara tradisional dimasak memakai pinggan tanah kecil, setelah ditaburi sedikit garam, agar tak lengket. Sekarang ini, banyak yang memasaknya memakai wajan aluminium agar lebih praktis.

Tunggu sekitar lima menit di atas tungku api, Apam pun siap disajikan. Makanan ini dikonsumsi dengan kuah tuhe atau kuah yang terbuat dari santan kental, pisang, nangka, dan gula.

“Festival Teut Apam se-Kota Banda Aceh ini digelar sebagai bentuk upaya kita melestarikan tradisi Aceh keuneubah endatu. Ini merupakan kuliner Aceh yang sudah mentradisi sejak zaman dulu dan dilaksanakan pada bulan Rajab,” ujar Ketua DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar.

Ketua DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar, usai membuka Festival Teut Apam di Taman Sultanah Safiatuddin, Banda Aceh. Foto: Suparta/acehkini

Ia berharap kegiatan tersebut menjadi kalender tetap dari Pemerintah Kota Banda Aceh, menjadi daya tarik wisatawan terutama bagi penikmat kuliner. “Karena apam ini tidak ada di tempat lain, tapi hanya ada di Aceh,” sebutnya.

Plt Kepala Dinas Pariwisata Kota Banda Aceh, Muhammad Ridha, menyampaikan program Teut Apam tersebut salah satu prioritas pihaknya dalam kaitan dengan wisata kuliner.

“Ini akan kita kembangkan menjadi salah satu pilihan kuliner bagi wisatawan dari luar Aceh, di samping kuliner khas Aceh lainnya seperti kopi dan mie Aceh,” ujarnya.

Menurutnya, saat ini apam sangat jarang ditemui di Aceh, hanya ada di bulan Rajab saja. “Kita berencana menyediakan lokasi khusus yang kita kembangkan dan kita bina, di situ nantinya ada yang menjual apam,” kata Ridha.

Berikut ini foto-fotonya.

Festival Teut Apam di Taman Sultanah Safiatuddin, Banda Aceh, Sabtu (5/3). Foto: Suparta/acehkiniTeut Apam atau memasak apam. Foto: Suparta/acehkiniIbu-ibu perwakilan kecamatan se-Kota Banda Aceh memeriahkan Festival Teut Apam di Taman Sultanah Safiatuddin, Banda Aceh. Foto: Suparta/acehkiniApam yang telah dimasak. Foto: Suparta/acehkiniApam yang telah dimasak biasanya disantap dengan kuah tuhe atau kuah yang terbuat dari santan kental, pisang, nangka, dan gula. Foto: Suparta/acehkiniPengunjung menikmati apam yang telah dimasak Festival Teut Apam di Taman Sultanah Safiatuddin, Banda Aceh. Foto: Suparta/acehkini