Gunung Semeru Kembali Erupsi

Nasional

Kolom Abu Teramati Setinggi 1.500 Meter ke Utara

PVMBG mencatat adanya erupsi atau awan panas guguran pada Minggu (16/1/2022) pukul 10.20 WIB. Masyarakat diimbau tetap waspada. Foto: istimewa

LUMAJANG – Gunung Semeru kembali dilaporkan erupsi pada Minggu (16/1/2022). Status gunung tertinggi di Pulau Jawa ini masih dinyatakan Level III Siaga sejak 16 Desember 2021.

Pengamatan terbaru dilaporkan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), tinggi kolom abu teramati mencapai 1.500 meter di atas puncaknya.

“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Minggu, 16 Januari 2022, pukul 10.20 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 1.500 m di atas puncak (± 5176 m di atas permukaan laut),” sebut Kepala PVMBG, Andiani, pada Minggu (16/1/2022).

Selain itu, juga tercatat terjadi awan panas guguran pada 10.20 WIB. Di seismogram amplitudo maksimum tercatat 25 mm dengan lama gempa 660 detik. Jarak luncur APG 4 km dari puncak arah Besuk Kobokan dan Besuk lengkong.

Dari hasil pengamatan, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 25 mm dan durasi 660 detik.

Seban itu, PVMBG mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat juga diimbau tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi dilanda awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Masyarakat juga diminta tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Informasi dihimpun, dalam sepekan ini wilayah KRB juga rawan dilanda banjir mengingat curah hujan juga sedang tinggi.

PVMBG meminta untuk mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Leave a Reply