Harga Pangan Kompak Melonjak di Awal Maret 2022

Harga Pangan Kompak Melonjak di Awal Maret 2022

Nasional

Pedagang memilah cabai rawit merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Rabu (22/12/2021). Foto: Galih Pradipta/Antara Foto

Kenaikan harga pangan dunia mencapai puncak tertinggi pada Februari 2022 lalu. Kenaikan harga didorong oleh lonjakan inflasi yang semakin luas akibat pemulihan ekonomi global.

Melansir Reuters, Minggu (6/3), Ekonom Badan Pangan Dunia (FAO) Upali Galketi Aratchilage menyebut kondisi panen dan ketersediaan ekspor menyebabkan kenaikan harga pangan global.

“Inflasi harga pangan disebabkan oleh faktor dari luar produksi pangan, seperti energi, pupuk, dan pakan. Faktor tersebut menekan margin keuntungan produsen, sehingga produsen enggan memperbanyak produksi dan berinvestasi,” ujarnya.

Kenaikan harga beberapa komoditas seperti minyak nabati dan produk susu mengalami kenaikan 20,7 persen dari tahun sebelumnya. FAO mencatat indeks harga minyak nabati mengalami kenaikan tertinggi sebesar 8,5 persen, disusul oleh harga minyak sawit, kedelai, dan bunga matahari.

Harga Komoditas Pangan Melonjak Dalam Negeri

Di dalam negeri, cukup banyak komoditas pangan yang harganya melonjak. Misalnya minyak goreng masih terpantau langka.

Setelah Kementerian Perdagangan telah menetapkan harga eceran terbatas (HET), pasokan minyak goreng tersebut justru hilang di beberapa wilayah.

Lonjakan harga minyak goreng dimulai sejak akhir tahun lalu. Saat itu, harga minyak goreng kemasan menyentuh harga Rp 20.000 per kg. Kenaikan ini disebabkan harga Crude Palm Oil (CPO) global yang meroket. Rata-rata Indonesia Crude Price (ICP) meroket menjadi USD 95,72 per barel di Februari 2022.

Kenaikan harga minyak goreng diiringi dengan kelangkaan stok membuat masyarakat kesulitan memenuhi salah satu kebutuhan pokok tersebut.

Pedagang daging menyiapkan daging sapi di Pasar Kosambi, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (26//2/2022). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO

Selain minyak goreng, harga cabai rawit juga turut melambung naik. Di Jakarta, harga cabai rawit merah rekor menembus Rp 90.000 per kg di Pasar Sunter Podomoro pada Kamis, (03/03). Sementara harga terendah berada di Pasar Johar Baru sebesar Rp 60.000 per kg.

Kenaikan signifikan juga terjadi pada daging sapi. Akhir bulan Februari ini, harga daging sapi terpantau menembus angka Rp 160.000 per kg. Kondisi tersebut disebabkan harga daging sapi ekspor sedang tinggi, terutama di Australia.

Berikut harga pangan hari ini, Minggu (6/3) berdasarkan data Info Pangan Jakarta:

1. Cabai rawit merah: Rp 76.800 per kg, naik Rp 5.427

2. Minyak goreng: Rp 17.166 per kg, turun Rp 179

3. Cabai merah besar: Rp 51.852 per kg, naik Rp 1.560

4. Cabai merah keriting: Rp 51.314 per kg, turun Rp 8.453

5. Cabai rawit hijau: Rp 45.142 per kg, naik Rp 2.619

6. Daging Sapi Has: Rp 141.617 per kg, naik Rp 4.959

7. Daging Sapi Murni: Rp 136.178 per kg, naik Rp 465

8. Bawang Merah: Rp 39.314 per kg, turun Rp 299

9. Telur: Rp 23.100 per kg, naik Rp 338

10. Beras Setra I/Premium: Rp 12.390 per kg, naik Rp 212

11. Beras IR. I: Rp 11.503 per kg, naik Rp 171

12. Beras IR. II: Rp 10.613 per kg, naik Rp 140

13. Beras IR. III: Rp 9.874 per kg, naik Rp 199

14. Beras Muncul I: Rp 12.140 per kg, naik Rp 29

15. Beras IR 42/Pera: Rp 12.113 per kg, naik Rp 102

16. Ayam: Rp 37.393 per ekor, turun Rp 582

16. Bawang Putih: Rp 30.771 per kg, turun Rp 24