Hitungan Pemerintah soal Dampak Ekonomi Pemindahan Ibu Kota Negara

Nasional

Presiden Joko Widodo meninjau lokasi rencana ibu kota baru di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (17/12/2019). Foto: Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden

Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari DKI Jakarta ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur segera dilakukan setelah DPR mengesahkan UU IKN pada 18 Januari 2022 lalu. Ekonomi menjadi salah satu pertimbangan pemerintah memutuskan memindahkan IKN ke lokasi tersebut.

Dikutip dari Buku Saku Pemindahan Ibu Kota Negara, pemerintah sudah memperhitungkan dampak ekonomi pemindahan IKN. Sudah ada target jangka pendek dan jangka menengah – panjang yang disiapkan.

Dampak ekonomi pemindahan IKN jangka pendek:

Mendorong Ekonomi Melalui Jalur Investasi

Selama fase konstruksi diperkirakan akan menciptakan pertumbuhan ekonomi di Kalimantan dan sekitarnya. Selain itu, bisa mendorong investasi yang lebih luas pada wilayah lain dan meningkatkan investasi riil provinsi ibu kota baru dengan wilayah Indonesia lainnya.

Mendorong Perdagangan Antarwilayah di Indonesia

Dorongan tersebut untuk perdagangan di dalam Provinsi Kalimantan Timur dan perdagangan antarprovinsi di Indonesia, diperkirakan 50 persen lebih wilayah akan merasakan peningkatan arus perdagangan.

Mendorong Output Sektor Lain

Di Kalimantan Timur diperkirakan peningkatan output pada sektor konstruksi, kesehatan dan restoran, serta perdagangan jasa. Di Sulawesi Selatan peningkatan output pada sektor semen, pertambangan, serta ternak untuk menyuplai kebutuhan di Kalimantan Timur.

Desain Istana Kepresidenan karya Nyoman Nuarta di ibu kota baru. Foto: Dok. Nyoman Nuarta

Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dan Kesempatan Kerja

Peningkatan pertumbuhan ekonomi (PDB riil) Kalimantan Timur ditargetkan 7,3 persen, Pulau Kalimantan 4,7 persen, dan Indonesia 0,6 persen. Setiap investasi infrastruktur sebesar Rp 1 triliun akan menciptakan 14.000 kesempatan kerja. Pada Pulau Kalimantan sebesar 10,5 persen, serta nasional sebesar 1,0 persen.

Sektor Konstruksi: Memberikan Efek Pengganda

Angka penggandaan output sektor konstruksi terhadap nasional yaitu di atas 2 yang artinya setiap 1 investasi di sektor konstruksi akan menghasilkan kenaikan total output perekonomian nasional sebesar 2,3. Setiap penciptaan 1 kesempatan kerja di sektor konstruksi akan menciptakan 1,8 kesempatan kerja lainnya dalam perekonomian nasional

Dampak ekonomi pemindahan IKN jangka menengah – panjang:

Penurunan Biaya Logistik

Dalam jangka panjang pemindahan ibu kota diperkirakan akan meningkatkan konektivitas dengan kawasan lain di Indonesia. Sehingga terjadi penurunan biaya logistik antara kawasan barat dengan kawasan timur Indonesia.

Mendorong Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi

Operasionalisasi ibu kota baru yang disertai dengan peningkatan konektivitas akan memberikan dampak ekonomi maksimal.

Peningkatan ekonomi yang terjadi diharapkan yaitu di Kalimantan Timur 7,6 persen, Pulau Kalimantan 4,9 persen, dan nasional sebesar 0,1 persen.

Mendorong Peningkatan Sektor Non-Tradisional

Pemindahan ibu kota akan menciptakan output beberapa sektor non-tradisional terutama sektor jasa. Dalam jangka panjang, sektor jasa akan berkembang di lokasi ibu kota baru.

Desain Istana Kepresidenan karya Nyoman Nuarta di ibu kota baru. Foto: Dok. Nyoman Nuarta

Mendorong Diversifikasi Ekonomi di Kalimantan

Pertumbuhan output ekonomi akan dirasakan hingga ke provinsi lain seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat. Sektor non-tradisional diperkirakan akan berkembang untuk menyuplai kebutuhan di Provinsi Kalimantan Timur.

Meningkatkan Perdagangan Antarwilayah

Dalam jangka panjang, pemindahan ibu kota akan meningkatkan perdagangan antar provinsi di Kalimantan dan Sulawesi. Perdagangan juga akan tersebar ke pulau lain seperti Sumatera dan Jawa.

Ketimpangan Pendapatan Menurun

Share pendapatan yang berasal dari sektor padat karya akan meningkat. Sektor padat karya ditargetkan meningkat 14 persen dan sektor padat modal meningkat sebesar 5,1 persen.

Leave a Reply