Ketua ICMI Dorong Percepatan Transformasi Desa di Indonesia

Ketua ICMI Dorong Percepatan Transformasi Desa di Indonesia

Nasional

Prosesi pelantikan ICMI Orwil Malut. Foto: Ekal/cermat

Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) akan mendorong percepatan transformasi desa melalui pelbagai inovasi desa. Karena selama ini belum ada yang menjembatani secara efektif kebutuhan transformasi itu.

“Karakter ICMI adalah memikirkan masyarakat yang tidak unggul secara pendidikan dan ekonomi. Oleh sebab itu, kami fokus pada transformasi desa, berdayakan petani-petani desa,” kata Arif Satria, ketua ICMI Pusat, usai melantik pengurus ICMI Orwil Maluku Utara (Malut) periode 2021-2026 di Ballroom Gamala Said Hotel Ternate, Minggu (27/2).

Arif mengatakan, sudah saatnya ICMI kembali ambil bagian dalam pembangunan di Indonesia. Dalam proses transformasi kebangsaan, ujar Arif, ICMI memiliki andil besar, terutama memiliki kontribusi gagasan besar di tahun 1990-an, seperti gagasan tentang kebebasan pers, desentralisasi dan otonomi daerah, termasuk tentang pemilu langsung.

“Jadi, reformasi-reformasi politik yang terjadi pada tahun 1998-1999 itu adalah sebagian besar produk dari pemikiran ICMI,” ungkapnya.

Karena itu, dalam konteks mengawal proses berbangsa dan bernegara, tambah Arif, ICMI juga harus memikirkan model desain otonomisasi dan desentralisasi di era saat ini. Termasuk desain otonomi daerah ke depan, Undang-undang Cipta kerja dengan persepsi otonomi daerah, dan desain Pemilu.

“Demokrasi itu soal institusional dan konstitusional. Dan ICMI punya tugas mengawal itu, mengawal demokrasi secara institusional dan konstitusional,” tegas Rektor IPB itu.

Sementara, Ketua ORWIL ICMI Malut, Kasman H. Ahmad meminta ICMI Malut berada di garda terdepan dalam turut menyelesaikan masalah keumatan, kebangsaan, dan lingkungan. Kendati begitu, Kasman mengaku tak akan berbuat banyak bila ia hanya sendiri.

“Tapi, ini saya merasa punya spirit, karena di ICMI, saya dikelilingi pelbagai tokoh, mulai dari birokrasi, akademisi, pengusaha dan praktisi,” kata Kasman.

Menurutnya, ICMI juga harus memiliki keberpihakan pada kaum yang lemah, atau membela kaum tertindas (mustad’afin) sebagaimana kata Ali Syari’ati.

“Tapi bukan berpihak secara fisik, melainkan secara intelektual, untuk memerang musuh besar kebodohan dan kemiskinan,” jelas mantan Rektor UMMU itu.

Namun, sambung Kasman, untuk dapat memposisikan keberpihakan itu dengan baik, ICMI harus memiliki tiga hal, yakni visi yang jelas, strategi yang tepat dan eksekusi dengan cepat.

Sekadar diketahui, dalam kegiatan pelantikan tersebut, ICMI Orwil Malut juga memberikan penghargaan kepada anak muda berprestasi, seperti kepada penemu alat pendeteksi radar pesawat, oleh mahasiswa AIKOM Ternate, yakni Luis Fernando Odu, Irawan Samad, dan Dewita A. Aruf. Penemu pengharum berbahan rempah oleh siswa SMA Nurul Hasan Ternate, Siti Azizah D. Mulyono, Ahmad Naufal, Shava Salwa. Dan penulis cerita anak, Nila Sari Taha.