Kisah Penata Rambut Ternama Rela Keliling Kota Buat Cukur Gratis Tunawisma

Kisah Penata Rambut Ternama Rela Keliling Kota Buat Cukur Gratis Tunawisma

Nasional

Seorang penata rambut rela berkeliling kota untuk mencukur dan merapihkan rambut para tunawisma secara gratis. Foto: istimewa

Berbuat baik bisa dilakukan di manapun dan kapanpun. Bahkan berbuat baik juga tak harus melulu melalui pemberian materi, namun bisa dengan hal lain seperti yang dilakukan pria bernama Mark Bustos ini.

Bustos merupakan penata rambut profesional di salon elite bernama Three Squares Studios yang terletak di Chelsea, New York. Tarif di salonnya seharga Rp2,1 juta.

Tapi dia menjadi viral bukan karena dia pernah menangani customer dengan nama beken seperti Norah Jones hingga Mark Jacobs. Melainkan karena setiap akhir pekan ia menyempatkan untuk memotong dan mempermak rambut para gelandangan di Kota New York agar menjadi lebih rapi.

Bustos dikenal suka keliling kota New York. Dia memberikan pelayanan memotong rambut gratis bagi tunawisma atau gelandangan dan orang miskin.

Dikutip dari The Guardian, aksi Bustos dimulai pada Mei 2012. Saat itu, dia tengah mengunjungi anggota keluarganya yang tinggal di Filipina.

Di sana ia melihat pemilik potong rambut kampung, di mana si penata rambut kemudian memberikan layanan gratis kepada gelandangan dan orang miskin. Contoh mulia itu dia bawa ke New York City.

Di hari libur, Bustos mengatakan dia bisa memotong rambut mereka yang kurang mampu sebanyak 10 orang. Bahkan, kadang dia mendapat masukan mengenai “klien” baru baik dari teman maupun para pelanggannya soal keberadaan gelandangan di tempat tinggal mereka.

Bakat maupun niat mulia penata rambut yang kini berusia sekitar 38 tahun itu didapat sejak muda. Pada umur 14 tahun, dia pernah memotong rambut temannya secara gratis.

Setiap kali dia memotong rambut, tak lupa Bustos mengabadikan setiap potongan yang dia berikan kepada para “pelanggannya” lalu mengunggahnya di Instagram.

Bustos juga kadang ditemani sang kekasih yang acap menawarkan makanan atau minuman kepada orang yang kurang beruntung hidupnya. Reaksi menyentuh yang dia dapatkan adalah, kadang gelandangan itu terkejut ketika diminta dengan sopan apa yang ingin mereka makan.

Bustos mengaku dia sering melakukan pekerjaannya di taman, sudut jalan, atau pun tempat di mana orang bakal melihat dan mendapat inspirasi. Karena kisahnya yang viral, para pengikutnya di Instagram sering memberikan bantuan atau bertanya bagaimana cara mereka untuk bergabung. (ace)