Klaster SMA N 2 Bantul: 46 Siswa dan 2 Guru Positif COVID-19

Klaster SMA N 2 Bantul: 46 Siswa dan 2 Guru Positif COVID-19

Nasional

SMA N 2 Bantul. Foto: Erfanto/Tugu Jogja

Kasus positif COVID-19 di Kabupaten Bantul mengalami lonjakan. Dalam satu hari kemarin, Kabupaten Bantul menambah 94 kasus COVID-19. Pada Kamis (10/2/2022), kasus aktif COVID-19 atau pasien yang menjalani isolasi di Bantul tembus diangka 556 orang.

Berdasarkan data Satgas Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Bantul di Bantul, Kamis, tambahan kasus baru tersebut berasal dari Kecamatan Banguntapan 27 orang, Kasihan 15 orang, Sewon 12 orang, Bambanglipuro tujuh orang, Kretek juga tujuh orang, dan Imogiri enam orang.

Kemudian dari Bantul lima orang, Piyungan empat orang, Sedayu empat orang, Jetis dua orang, dan Srandakan, Sanden, Pundong, Pandak, serta Pajangan masing-masing satu orang.

Salah satu penyumbang terbesar penambahan kasus adalah dari klaster SMAN 2 Bantul. Tambahan kasus hari ini disertai dengan kasus konfirmasi COVID-19 yang sembuh 27 orang.

Plt. Kepala Sekolah SMA N 2 Bantul, Ngadiya mengakui jika memang warga SMA N 2 Bantul yang terpapar COVID-19 mengalami penambahan. Dan hingga Jumat (11/2/2022) jumlah warga sekolah yang positif COVID-19 sebanyak 46 siswa dan dua guru.

“Cukup banyak, sekarang total ada 46 siswa dan 2 guru,” ujarnya.

Kasus yang terjadi di SMA N 2 Bantul bermula dari 1 siswa yang terpapar COVID-19. Namun setelah dilakukan swab PCR kepada 33 siswa di satu kelas, jumlah kasus positif bertambah 16 siswa. Dan pihak Dinas Kesehatan langsung melakukan proses tracing.

Sebagai tindak lanjut atas hal tersebut, pihak sekolah pun menggelar tes PCR atau swab massal dengan sasaran 860 warga sekolah yang terdiri dari siswa, guru, dan tenaga kependidikan. Dari swab pertama ada 17 siswa yang berasal dari kelas sama.

“Kalau sekarang ada tambahan dari kelas lain, itu hasil dari swab massal kemarin, jadi totalnya 46 siswa dan 2 guru,” tuturnya.

Ngadiya menuturkan bahwa siswa yang positif dari swab pertama telah menjalani isolasi dan dinyatakan sembuh. Sedangkan siswa positif dari hasil swab massal saat ini dirawat di shelter Patmasuri.

Pihaknya telah menghentikan pembelajaran tatap muka sejak terjadi penularan awal di awal Februari kemarin. Rencananya pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas akan kembali digelar pada Senin depan atau melihat perkembangan.

Insyaallah besok senin kita PTM 50 persen,” tandasnya.