Pemain Kamerun Jean-Charles Castelletto menendang bola ke arah gawang Komoro pada pertandingan 16 besar Piala Afrika 2021 di Stade d’Olembe, Yaounde, Kamerun, Senin (24/1/2022).
Foto: Mohamed Abd El Ghany/REUTERS
Korban kerusuhan sebelum duel Kamerun vs Komoro di babak 16 besar Piala Afrika 2021, Selasa (25/1) dini hari WIB, bertambah. Kini, kerusuhan tersebut dilaporkan memakan 8 korban jiwa.
Sebelumnya, korban tewas yang terungkap dalam kekacauan tersebut adalah 6 orang. Dalam laporan terbaru yang diwartakan Mirror, 8 orang meninggal dalam insiden tersebut.
Dalam sebuah tayangan, para pendukung terlihat berjuang untuk mendapatkan akses masuk ke Paul Biya Stadium, Olembe, Kamerun. Pada pendukung berhimpitan di gerbang masuk.
Selain itu, 40 orang lebih juga dilaporkan mengalami luka-luka dengan 7 korban di antaranya dalam kondisi serius. Menurut laporan lain dari AFP, anak-anak juga menjadi korban fatal.
Stadion tersebut sejatinya memiliki kapasitas 60 ribu penonton. Akan tetapi, jumlah tersebut dikurangi 20 persen mengingat pengetatan protokol Covid-19.
Federasi Sepak Bola Afrika (CAF) langsung buka suara soal insiden berdarah itu. Dalam sebuah pernyataan resminya, pihak CAF mengatakan sudah mengetahui perihal insiden tersebut.
Pemain Kamerun Karl Toko-Ekambi berebut bola dengan pemain Komoro Rafidine Abdullah pada pertandingan 16 besar Piala Afrika 2021 di Stade d’Olembe, Yaounde, Kamerun, Senin (24/1/2022).
Foto: Mohamed Abd El Ghany/REUTERS
“CAF mengetahui insiden yang terjadi di Stadion Paul Biya, Olembe, selama pertandingan Piala Afrika antara tuan rumah Kamerun dan Komoro,” tulis CAF.
“CAF saat ini sedang menyelidiki situasi tersebut dan mencoba untuk mendapatkan rincian lebih lanjut tentang apa yang terjadi. Kami terus berkomunikasi dengan pemerintah Kamerun dan Komite Penyelenggara Lokal,” tambah mereka.
Pertandingan sendiri dimenangi oleh Kamerun. Tuan rumah berhasil mengalahkan Komoro, yang harus memainkan outfield player sebagai kiper dadakan, 2-1 dan melaju ke perempat final.
