Kris Sologus Dami Dilantik Jadi Ketua Presidium PMKRI Cabang Maumere

Kris Sologus Dami Dilantik Jadi Ketua Presidium PMKRI Cabang Maumere

Nasional

Keterangan foto: Ketua Presidium PP PMKRI Benediktus Papa saat mengenakan gordon tanda pelantikan kepada Kris Sologus Dami, Rabu (2/2) malam. Foto: istimewa.

MAUMERE – Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Maumere Santo Thomas Morus pada Rabu (02/02/2022) malam, menggelar pelantikan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) periode 2022/2023.

Pelantikan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) periode 2022/2023 ini, diawali dengan Seminar “Refleksi Kebangsaan “Moderasi Beragama”, yang berlangsung di Aula Nawacita Unipa Indonesia.

Dalam sidang kehormatan pelantikan yang juga berlangsung di Aula Nawacita Unipa Indonesia, Ketua Presidium PMKRI Cabang Maumere periode 2020/2021, Flavianus Raga secara resmi digantikan oleh Kris Sologus Dami yang terpilih dalam Rapat Umum Anggota Cabang (RUAC) pada 23 Januari 2022.

Pantauan media ini, Kris Sologus Dami dilantik sebagai Ketua Presidium PMKRI Cabang Maumere oleh Ketua Presidium PP PMKRI Benediktus Papa.

Usai dilantik sebagai Ketua Presidium, Kris Sologus Dami kemudian melantik jajaran DPC PMKRI Maumere periode 2022/2023.

Ketua Presidium PMKRI Cabang Maumere, Kris Sologus Dami dalam pidato pelantikannya mengatakan, di usia cabang yang ke 28 tahun ini, PMKRI Maumere telah melewati masa-masa dasaawarsa kritisnya, dan disaat itu pula sudah waktunya bagi PMKRI untuk menentukan arah kadernya sendiri. Walaupun perlahan harus punya arah agar sampai pada tujuan.

Dikatakannya, di usia yang tidak lagi muda ini kegelisahan kolektif dalam era disrupsi ini semakin menebal, ada kekhawatiran tentang kondisi PMKRI di masa mendatang tidak lagi dijadikan pilihan untuk membina diri dan berjuang bagi orang muda di masa depan.

Lanjutnya, kekhawatiran ini pastinya berdasar, dan secara perlahan semakin nyata dalam lingkungan pergaulan. Kita tak sedang mencari-cari siapa yang patut dikambinghitamkan, sebab konsekuensi dari sebuah kemajuan adalah yang terlambat akan ditinggalkan.

Keterangan foto: Ketua Presidium PP PMKRI Benediktus Papa bersama Kris Sologus Dami yang akan dilantik sebagai Ketua Presidium PMKRI Maumere, Rabu (2/2) malam. Foto: istimewa.

“Sebagai kader kita dituntut adaptif terhadap perubahan, tapi sesungguhnya ada hal yang lebih penting dari sekedar penyesuaian; yakni antisipasi terhadap ancaman,” ungkapnya.

Dikatakan Kris Sologus Dami, keadaan dunia hari ini memaksa kita untuk berpikir lebih keras untuk menyiapkan kader-kader masa depan. Merumuskan pola-pola pembinaan yang lebih adaptif tanpa harus menghilangkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Memaksimalkan potensi organisasi sembari terus membenahi metode pembinaan yang adaptif. Ya adaptif bukan bebas nilai. Lentur tapi tak lenting pada bias-bias destruktif kemajuan. Fleksibel tapi tak keluar dari bingkai 3 benang merah.

“PMKRI Maumere sejak berdirinya senantiasa berusaha agar keberadaan dan kehadirannya tetap relevan dalam dinamika dan perkembangan zaman. Di tengah kekacauan tatanan kehidupan dan krisis jati diri di era disrupsi hari ini, kita ditantang untuk mengejahwantakan cita-cita luhur perhimpunan lewat gerak perjuangannya,” ungkap Kapres Kris Sologus Dami.

PP PMKRI Tengah Rancang Model Pembinaan yang Lebih Adaptif

Sementara itu, Ketua Presidium PP PMKRI Benediktus Papa dalam sambutannya mengatakan, syukur kita sudah beranjak keluar dari masa-masa kesusahan dalam dua tahun terakhir ini.

Menurutnya, kondisi ini adalah tantangan besar bukan saja bagi PMKRI, tapi bagi kita semua pada umumnya. Kondisi hari ini memacu kita untuk berpikir lebih keras tidak hanya sekedar untuk menyesuaikan diri melainkan untuk mengantisipasi segala bentuk ancaman yang akan datang.

“Di beberapa daerah di Indonesia yang tercatat kasus positif omicron sudah meningkat, diperketat akses ke luar masuk daerah,” ujarnya.

Lanjut Benediktus Papa, kondisi 2 tahun pandemi COVID-19 juga membuat pengurus pusat PMKRI sempat kewalahan sehingga beberapa agenda penting perhimpunan harus dilakukan secara hibrida (online).

Dengan kondisi pandemi ini, pihaknya di pengurus pusat, tengah merancang model pembinaan yang lebih adaptif untuk dalam menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi di masa mendatang.

“Saya mohon dukungan dari DPC PMKRI Maumere periode 2022/2023 yang hari ini dilantik, untuk dapat mengawal agenda nasional yang tersisa. Semestinya hari ini jabatan kami sudah selesai. Kalau kita hitung di waktu normal, kongres 2 tahun lalu, pengurus dilantik pada bulan 2. Akan tetapi dengan situasi dan kondisi yang dialami tuan rumah di PMKRI Cabang Samarinda, maka saya mau sampaikan bahwa, konggres dan MPA PMKRI yang sedianya dilakukan di awal tahun, ditunda dan akan dilaksanakan pada 19-26 Juni 2022,” ungkapnya.

Keterangan foto: Jajaran Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PMKRI Cabang Maumere periode 2022/2023. Sumber foto: istimewa.

Pada kesempatan itu Benediktus Papa juga menyampaikan terima kasih kepada keluarga besar PMKRI Cabang Maumere yang sudah mendukung dirinya sejak awal kepemimpinan di pengurus pusat PMKRI.

“Akan tetapi pada waktu yang tersisa, saya juga menginginkan kerja sama dan juga pengawalan dari seluruh teman-teman DPC yang baru dilantik, untuk mengawal pada waktu yang tersisa ini, sehingga apa yang ditugaskan di konggres sebelumnya bisa kami tuntaskan di akhir periode ini dengan segala keterbatasan situasi,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa agenda yang tersisa yakni Konferensi Studi Nasional (KSN) akan dilaksanakan di Manado, Provinsi Sulawesi Utara dengan mengangkat tema terkait

SDGs (Sustainable Development Goals/Tujuan Pembangunan Berkelanjutan).

Alumni PMKRI Ambrosius Dan dalam sambutannya mengatakan, menjadi kader harus siap segala-galanya.

Ambros Dan kemudian menuturkan secara singkat perjalanan PMKRI Maumere dari awal perjuangan pembentukan hingga menjadi satu cabang resmi.

“Ketika dulu kami berjuang bersama dengan teman-teman PMKRI Kupang, itu mulai dari MPA di Surabaya tahun 1988. Waktu itu masih calon-calon cabang. Kita memimpikan PMKRI Maumere Santo Thomas Morus ini ketika dia berada, orang bilang lilin sudah menyala. ketika dia berada, oh ia gaungnya luar biasa. Ini mimpi, kemudian di tahun 1990, kita berjuang lagi dari calon-calon cabang menjadi calon cabang. Saya juga termasuk pelaku sejarahnya. Kemudian saya lupa tahunnya, PMKRI Maumere kemudian menjadi cabang,” ungkapnya.

Ia menuturkan, Kelompok Cipayung dulu sangat bersatu ketika berbicara tentang disintegrasi bangsa, KNPI, PMKRI, HMI dan GMNI, semua bersuara sama. Namun sekarang tidaklah demikian. Oleh karena itu, dirinya mengharap Kelompok Cipayung di Maumere dapat bersatu.

“Nong Kris, di belakang ini alumni-alumni atau anggota penyatu banyak hadir. Mereka merindukan untuk dirangkul. Rangkullah kami semua, karena kita semua dari Sabang sampai Merauke dari utara Manado sampai ke Rote Ndao, kita ini satu dalam tiga benang merah PMKRI lebih khusus pada fraternitas. Ketika kita bersuara tentang negara, maka bersatunya mulai dari sini, jangan bersatunya di tempat lain, karena di tempat lain banyak kepura-puraan,” ungkap Ambrosius Dan.

Pastor Moderator PMKRI Maumere, RD.Remi Hambur, CJD mengingkatkan para kader PMKRI Maumere terkhusus jajaran DPC yang dilantik untuk berusaha hidup disiplin, jaga kesehatan, setia pada panggilan tugas.

“Yakinlah anda sebagai mahasiswa, yakinlah anda bisa berhasil dalam cita-cita anda. Semoga anda bisa belajar dengan baik di organisasi ini. Belajar untuk memberi diri dan berdisiplin. Akhirnya doa dan berkat Tuhan akan menyertai seluruh perjalanan kepemimpinan teman-teman sekalian,” ungkap RD.Remi Hambur, CJD.

Pantuan media, hadir dalam pelantikan ini, Pastor Moderator PMKRI Cabang Maumere, Pater Remi Hambur, CJD, Ketua Presidium PP PMKRI Benediktus Papa, Ketua Komda Flores Marselinus Atapuken, Perwakilan OKP HMI Komisariat Sikka, jajaran alumni PMKRI Cabang Maumere, Kasat Intel Polres Sikka dan tamu undangan lainya.

Leave a Reply