Lika Liku Dibalik Berdirinya Restoran Ternama Amerika, Ruth’s Chris Steak House

Lika Liku Dibalik Berdirinya Restoran Ternama Amerika, Ruth’s Chris Steak House

Nasional

Ruth Fertel/Twitter: Ruth’s Chris

Setiap bisnis memiliki kisahnya sendiri sebelum mencapai kesuksesan. Ada perjuangan serta pengorbanan sang pendiri, dibalik sebuah omzet besar atau meledaknya nama suatu perusahaan.

Tak lain dengan kisah berdirinya salah satu restoran steak ternama Amerika, Ruth’s Chris Steak House. Ditemukan oleh ibu tunggal bernama Ruth Fertel sejak 1965, restoran itu memiliki perjalanan berliku hingga akhirnya sukses.

Walau Ruth Fertel telah tutup usia pada 16 April 2002, restorannya tetap jaya hingga saat ini bahkan tersebar di berbagai negara melalui waralabanya.

Awal Perjalanan Membeli Restoran

Mengutip dari Mashed, Jumat (25/02), Ruth Fertel adalah ibu tunggal dari dua anak. Sebelum menjadi pebisnis, Ruth bekerja sebagai teknisi lab di Tulane School of Medicine di New Orleans.

Setelah bercerai, ia sadar membutuhkan pemasukan lebih untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya, khususnya untuk bidang pendidikan. Ia pun tertarik untuk membeli restoran steak kecil yang saat itu bernama Chris’s Steak House.

Walau terlau beresiko karena Ruth tidak memiliki pengalaman di bidang bisnis, ia tetap yakin akan jalan barunya ini. Ia pun menggadaikan rumahnya senilai USD 22 ribu untuk membeli restoran tersebut, ditambah sejumlah uang yang ia peroleh dari pinjaman bank.

Restoran Mengalami Perubahan Nama

Setelah dibeli oleh Ruth, restoran tersebut berjalan cukup baik. Namun pada 1976, restorannya mengalami kebakaran hebat hingga memaksa Ruth untuk berganti lokasi di tempat lebih besar.

Namun, hal itu menimbulkan masalah karena tidak sesuai dengan perjanjian yang sudah dibuat oleh pemilik sebelumnya. Setelah melewati proses hukum, akhirnya Ruth diputuskan tidak dapat menggunakan nama asli restoran tersebut. Ia pun akhirnya mengubah nama restoran tersebut menjadi “Ruth’s Chris Steak House”.

Selama ini, Ruth memang merasa terganggu dengan nama awal restorannya itu. Ruth sering dikira memiliki nama Chris atau yang lebih buruk lagi, Ruth dianggap sebagai istri dari pria bernama Chris. Itulah mengapa akhirnya ia menambahkan namanya dibagian depan nama restoran.

Walau demikian, Ruth mengaku pada Fortune, ia tidak terlalu menyukai nama dari restoran tersebut. Nama restoran itu dinilai sedikit membingungkan untuk diucapkan.

“Aku selalu membenci nama itu, tapi aku selalu berhasil mengatasinya,” ucap Ruth saat itu.

Sukses Membuka Franchise

Kurangnya pengalaman berbisnis, terlebih dalam memegang restoran, tidak menghentikan tekad Ruth untuk terus melangkah maju. Terbukti, Ruth’s Chris mengalami kesuksesan bahkan lebih besar dari yang diperkirakan.

Pada 1977, ia didesak oleh salah satu pelanggan setianya untuk segera membuka waralaba restoran di lokasi lain. Hal ini dikarenakan pelanggan tersebut harus pindah dari New Orleans ke Baton Rouge.

Pelanggan tersebut sangat berharap bisa menikmati hidangan steak dari Ruth’s Chris tanpa harus berkendara jauh terlebih dahulu. Akhirnya, Ruth pun menyetujui ide tersebut dan waralaba dari Ruth’s Chris Steak House pun dimulai.

Ruth mengaku tidak mengalami kesulitan untuk mencari pemilik franchise. Bahkan merekalah yang datang sendiri ke restoran untuk membeli waralaba Ruth’s Chris Steak House.

“Ketika memulai waralaba, nama kami semakin dikenal dan restoran kami semakin sibuk. Faktanya, semua pemegang waralaba kami adalah orang-orang yang pernah mencoba makanan kami. Kami tidak mencari mereka, mereka datang kepada kami,” ucap Ruth.

Terhitung hingga April 2020, lebih dari 150 waralaba Ruth’s Chris Steak House tersebar di seluruh dunia, salah satunya di Indoensia.

Akhir Hidup Ruth Fertel

Atas kesuksesannya mengembangkan bisnis restoran, Ruth mendapat penghargaan Regional Entrepreneuur of The Year dari Inc Magazine 1992.

Dilanjutkan pada 1995, Ruth Fertel kembali menerima penghargaan sebagai Entrepreneur of the Year dari Horatio Alger Association.

Di masa lansianya, ia masih sering mengunjungi restorannya untuk melihat kondisi bisnis yang ia kelola dari muda. Pada tahun 2000, ia didiagnosa mengidap penyakit kanker paru-paru, dan dua tahun setelahnya Ruth Fertel meninggal dunia di usia 75 tahun.