Luhut: Omicron Meningkat Cepat, Asesmen dan Evaluasi PPKM Kini Seminggu Sekali

Nasional

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: Dok. Lukas – Biro Pers Sekretariat Presiden

Pemerintah terus melakukan antisipasi agar lonjakan COVID-19 akibat varian Omicron tidak separah lonjakan varian Delta seperti pertengahan 2021.

Menko Marves Luhut B Pandjaitan memastikan, evaluasi PPKM berdasarkan asesmen atau situasi terkini penyebaran COVID-19 kini diubah menjadi seminggu sekali dari sebelumnya dua minggu sekali.

“Pemerintah akan tetap menggunakan PPKM level berbasis pengetatan kegiatan bagi sosial masyarakat. Selain itu pemerintah juga akan kembali melakukan asesmen PPKM yang dievaluasi setiap minggunya dan menghapus asesmen dua minggu,” kata Luhut dalam konferensi pers usai menghadiri rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Minggu (16/1).

“Semata-mata untuk mengikuti perkembangan kasus Omicron yang diprediksi meningkat sangat cepat ini,” tambah dia.

Koordinator PPKM Jawa dan Bali itu menerangkan, saat ini pemerintah belum memutuskan meningkatkan level PPKM. Namun ia meminta masyarakat kembali membatasi aktivitas berkumpul, termasuk kegiatan perkantoran untuk menjaga situasi tetap terkendali.

“Sesuai arahan Presiden pada ratas hari ini, meski kita tetap mengikuti level PPKM berdasarkan asesmen yang ada, tidak ada salahnya kita mulai membatasi dan menahan mobilitas ke luar rumah serta aktivitas berkumpul yang tidak perlu,” ucap Luhut.

“Kalau tidak perlu kumpul kumpul tidak usah kita kumpul. Sama halnya dengan perkantoran, jika ada opsi work from home masih tetap mampu mencapai tingkat produktivitas, kita serahkan pada pimpinan untuk melakukan asesmen sendiri,” tambahnya.

Pembatas dari kaca akrilik yang digunakan Jokowi saat rapat atau menerima tamu di Istana. Foto: Kris/Biro Pers Sekretariat Presiden

Luhut menuturkan, dirinya tidak mengingatkan masyarakat untuk terus taat dan mematuhi protokol kesehatan. Ia mengingatkan, kelalaian dan kecerobohan sekecil apa pun yang timbul nyatanya akan mengulang pengalaman yang kelam di masa lalu.

Lebih lanjut, ia menegaskan pemerintah terus memastikan sistem kesehatan Indonesia sudah cukup siap untuk menghadapi varian Omicron.

“Ayo berdoa semua, kita membangun persatuan. Kita harus kompak, tak boleh salah menyalahkan. Kalau itu kita lakukan dengan baik, saya yakin kita akan bisa atasi Omicron ini. Bukan hal yang tak bisa diatasi kalau kita kompak karena semua siap, jangan kita hanya saling menyalahkan,” tandas dia.

Suasana Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Kasus COVID-19 di sejumlah negara, termasuk Indonesia, terpantau mulai kembali meningkat pasca kemunculan varian Omicron. Kasus COVID-19 di Indonesia kemarin, Sabtu (15/1), bahkan tembus 1.054.

Padahal, kasus menembus 1.000 terakhir kali terjadi pada 14 Oktober 2021 dengan 1.053 kasus dalam kurun 24 jam.

Leave a Reply