Muhadjir Minta Pemda Percepat Validasi Data Pengungsi Korban Gempa Pasaman Barat

Muhadjir Minta Pemda Percepat Validasi Data Pengungsi Korban Gempa Pasaman Barat

Nasional

Menko PMK Muhadjir Effendy Tinjau Lokasi Gempa di Pasaman Barat. Foto: Dok. Humas Kemenko PMK

Menko PMK Muhadjir Effendy mendorong pemerintah daerah untuk segera mempercepat proses validasi data pengungsi korban gempa di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat.

Menurut Muhadjir, validasi dibutuhkan untuk proses penyaluran bantuan kepada korban terdampak. Mengingat, masa tanggap darurat bencana akan berakhir pada 10 Maret mendatang.

Bantuan uang tunggu dari pemerintah sebesar Rp 500 ribu per kepala keluarga (KK) per bulan rencananya diberikan kepada pengungsi selama berada di hunian sementara, sambil menunggu pembangunan hunian tetap dilakukan.

Hal itu disampaikan Muhadjir saat meninjau lokasi terdampak gempa pada Kamis (3/3). Dalam kunjungannya, ia turut didampingi Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah dan Wakil Bupati Pasaman Barat Risnawanto.

“Perlu segera dilakukan percepatan data validasi pengungsi. Ini kaitannya dengan bantuan-bantuan yang akan diberikan kepada mereka (pengungsi), termasuk uang tunggu,” ujar Muhadjir melalui keterangan tertulisnya, Jumat (4/3).

Menko PMK Muhadjir Effendy Tinjau Lokasi Gempa di Pasaman Barat. Foto: Dok. Humas Kemenko PMK

Sejumlah lokasi terdampak gempa yang dikunjungi Muhadjir adalah Masjid Raya Kajai, SDN 22, MAN 4, Posko Kampung Tengah Jorong Pasa Lamo, Pos Koordinasi Penanggulangan Bencana MDMC Muhammadiyah Sumbar di Kompleks SMP Al-Azhar Muhammadiyah Sukamenanti, Posko Pengungsian di Kantor Bupati Pasaman Barat.

Selanjutnya, Muhadjir juga meninjau lokasi terdampak dan posko pengungsian di Desa Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman.

Selain terkait korban terdampak, Muhadjir meminta data kerusakan infrastruktur akibat gempa juga segera dipenuhi. Ia tak ingin lamanya proses pendataan menghambat proses rehabilitasi di lokasi terdampak.

“Percepatan pendataan kerusakan infrastruktur termasuk fasilitas umum juga sangat dibutuhkan. Dengan begitu kita harapkan tanggal 10 Maret, akhir dari batas tahap tanggap bencana itu selesai, data-data ini sudah final agar tahap selanjutnya untuk rehabilitasi dan rekonstruksi bisa dilakukan secepat mungkin,” ucap Muhadjir.

Bantuan Sanitasi dan MCK Perlu Dipenuhi

Menko PMK Muhadjir Effendy Tinjau Lokasi Gempa di Pasaman Barat. Foto: Dok. Humas Kemenko PMK

Muhadjir turut menilai pelaksanaan tanggap darurat, mulai dari pencarian dan pertolongan terhadap korban, pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi, penanganan kesehatan dan pemulihan dini berjalan baik. Hanya sarana kebersihan, sanitasi, dan MCK yang hingga saat ini belum tercukupi di tempat pengungsian.

“Tadi saya langsung telepon ke Pak Sekjen KemenPUPR untuk bisa segera disiapkan oleh PUPR, di samping tentu saja ada bantuan-bantuan dari instansi. Mungkin saja termasuk TNI/Polri, kalau ada MCK mobile yang bisa ditarik untuk mendukung kebutuhan MCK di tempat-tempat pengungsi, agar segera dikirim,” ungkap Muhadjir.

“Insyaallah nanti malam tim dari KemenPUPR sudah akan datang ke sini untuk mendata kebutuhan-kebutuhan MCK karena ini memang sangat mendesak. Kemudian saya mohon juga ada kepastian-kepastian kebutuhan sehari-hari terpenuhi. Tadi di beberapa lokasi saya lihat sudah cukup bahkan berlebih, hanya distribusinya saja yang perlu disinkronkan,” lanjutnya.

Muhadjir Minta Anak-anak Harus Tetap Sekolah

Meski masih berada dalam situasi pascabencana, Muhadjir menegaskan pendidikan bagi anak-anak yang jadi korban harus tetap berjalan. Meskipun berada di pengungsian, namun proses pembelajaran diharapkan bisa berjalan lancar dan terfasilitasi dengan baik.

Menko PMK Muhadjir Effendy Tinjau Lokasi Gempa di Pasaman Barat. Foto: Dok. Humas Kemenko PMK

“Nanti tahapnya untuk anak-anak ini tentu saja didata. Sekolahnya di mana, kondisi sekolahnya gimana, rusak berat atau rusak ringan, masih bisa digunakan atau tidak untuk tatap muka. Kalau sudah tidak bisa digunakan nanti akan dipasang tenda. Kemendikbud punya tenda cukup banyak,” tegas dia.

Merespons arahan Muhadjir, Wakil Bupati Pasaman Barat Risnawanto mengaku pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dan sudah mengambil beberapa langkah cepat. Termasuk untuk menjamin anak-anak yang menjadi korban gempa bumi di Kabupaten Pasaman Barat dapat tetap bersekolah.

“Tadi sudah ada beberapa sekolah dan kita akan ambil langkah cepat. Sudah kita data sekolah yang ada di Kajai dan Simpang Timbo Abu, selanjutnya nanti akan kita lakukan pembelajaran bersama bagi anak-anak sekaligus untuk memulihkan trauma. Insyaallah ini akan kita laksanakan secepat mungkin,” pungkas Risnawanto.

13 Orang Meninggal

Pada kesempatan tersebut, Menko PMK turut menyampaikan sejumlah bantuan, di antaranya dari Tim Koordinasi Gerakan Solidaritas dan Kedermawanan Kemenko PMK berupa 500 paket sembako dan 250 paket hygiene kit.

Selain itu, bantuan dari BNPB berupa selimut, matras, tenda, dan makanan siap saji. Bantuan Kemendikbud yaitu paket pendidikan dan paket hygiene kit serta dari Kemensos bantuan 1.000 terpal gulung beserta santunan ahli waris 2 orang masing-masing Rp 15 juta.

Gempa 6,1 M di Pasaman Barat terjadi pada 25 Februari 2022. Berdasarkan data per 2 Maret 2022 pukul 21.00 WIB, 13 orang meninggal dunia, 29 luka berat, 86 luka ringan, 15.553 jiwa mengungsi.

Sementara infrastruktur terdampak 3.094 rumah rusak, 29 rumah ibadah, 33 sekolah, 10 fasilitas layanan kesehatan, dan 5 perkantoran.