Nasib Balerina Ukraina Imbas Invasi: Cari Panggung Lain hingga Jadi Tentara

Nasib Balerina Ukraina Imbas Invasi: Cari Panggung Lain hingga Jadi Tentara

Nasional

Bogdana Alexeeva, balerina berusia 21 tahun yang melarikan diri dari Ukraina setelah invasi Rusia, berlatih di panggung Opera Nasional Rumania di Bucharest, Rumania, 4 Maret 2022. Foto: Inquam/Octav Ganea via REUTERS

Invasi yang dilancarkan Rusia secara mendadak pada 24 Februari lalu sangat mengguncang kehidupan warga Ukraina, termasuk mereka yang berprofesi sebagai penari balet.

Ada yang memilih meninggalkan tanah kelahirannya dan menemukan panggung di negeri orang; ada pula yang memilih untuk angkat senjata dan membela negaranya dari agresi pasukan Moskow.

Dilaporkan Reuters, sebanyak enam balerina Ukraina memutuskan untuk menyelamatkan diri dari bulan-bulanan tentara Rusia. Mereka kemudian menemukan panggung yang bersedia menerima mereka. Tepatnya di National Opera House di Ibu Kota Bucharest, Rumania. Negara tetangga ini berlokasi di sebelah barat daya Ukraina.

Salah satu di antara para balerina ini adalah Bogdana Alexeeva, perempuan berusia 21 tahun. Kepada Reuters, ia menceritakan kisahnya meninggalkan rumahnya di Kota Odessa, sebelah selatan Ukraina, sehari setelah Rusia meluncurkan serangan pertama mereka. Di hari yang sama, ia pun tiba di Rumania—yang berlokasi tak terlalu jauh dari kota tempatnya mengasah skill.

“Saya tidak memiliki keluarga [lagi], dan itulah mengapa saya langsung menaiki bus dan tiba, karena saya tidak akan merugi,” ungkap Alexeeva pada Jumat (4/3) lalu, satu pekan setelah ia tiba di Bucharest.

“Saya tidak bisa hanya berbaring di tempat tidur saya dan mengatakan, ‘Ah, aku ingin mati saja.’ Tidak, saya ingin berjuang untuk masa depan saya,” tambah dia.

Bogdana Alexeeva, balerina berusia 21 tahun yang melarikan diri dari Ukraina setelah invasi Rusia, berlatih di panggung Opera Nasional Rumania di Bucharest, Rumania, 4 Maret 2022. Foto: Inquam/Octav Ganea via REUTERS

Alexeeva tidak sendirian dalam perjuangan mencari panggung balet. Beberapa balerina Ukraina dari berbagai kebangsaan, seperti balerina asal Kanada dan Kyrgyzstan, turut memperoleh suaka yang mereka nantikan. Para balerina ini meminta kepada pihak National House Opera untuk memberikan tempat yang aman untuk berlatih dan pentas di bawah kontrak-kontrak kolaborasi.

Balerina kelahiran Kanada bernama Lara Paraschiv (23) harus meninggalkan kota tempatnya berlatih dan pentas, Kota Dnipro, tepat di hari invasi Ukraina.

“Dnipro sebenarnya sangatlah dekat dengan Donetsk dan itulah tempat para pasukan Rusia mengambil alih. Mereka [pasukan Rusia] sangat dekat jaraknya dan cukup berbahaya saat ini,” papar Paraschiv.

Paraschiv, lahir dari kedua orang tua berkebangsaan Rumania, telah berlatih di Akademi Balet Bolshoi di Ibu Kota Moskow, Rusia. Paraschiv sudah menari di Dnipro State Opera and Ballet Theatre dalam kurun waktu dua tahun terakhir.

“Saya ingin bekerja di sini, tentu saja, karena saya memperkirakan keadaan tidak akan kembali normal dalam waktu dekat. Bahkan jika perang ini usai, Ukraina harus membangun kembali segalanya,” ungkap Paraschiv.

Beruntung, manajer Bucharest National Opera Daniel Jinga mengungkapkan, keenam balerina ini sudah mulai bekerja sama dengan sanggar-sanggar balet Rumania. Dalam waktu satu bulan, beberapa dari mereka akan bisa kembali pentas.

Bogdana Alexeeva, balerina berusia 21 tahun yang melarikan diri dari Ukraina setelah invasi Rusia, berlatih di panggung Opera Nasional Rumania di Bucharest, Rumania, 4 Maret 2022. Foto: Inquam/Octav Ganea via REUTERS

“Kami akan segera memperoleh kapasitas hukum dan teknis untuk memberikan mereka kontrak kolaborasi, dan kami sangat ingin melakukannya karena kami ingin membantu mereka sepenuhnya,” kata Jinga.

Mereka yang Angkat Senjata

Jika keenam balerina tersebut memilih untuk lanjut berkarya di Rumania, beda halnya dengan dua balerina di Kyiv National Opera, yang berlokasi di Ibu Kota Kiev.

Dilaporkan Classic FM, kisah penari balet laki-laki bernama Oleksii Potiomkin mencuat usai seorang jurnalis dari media The Guardian mengunggah cuitan berisi cerita Potiomkin, yang memutuskan untuk bergabung dengan militer Ukraina.

“Foto laki-laki di sebelah kiri ini adalah Oleksiy Potyomkin. Di sebelah kanan juga Oleksiy Potyomkin. Penari balet ini telah bergabung, layaknya warga lainnya di seantero Ukraina,” tulis jurnalis The Guardian, Natalia Antonova, pada Kamis (3/3) lalu.

Penari balet profesional ini kerap mengunggah cerita, pengalaman, serta cintanya terhadap Ukraina lewat akun Instagram miliknya, @oleksiipotiomkin. Dilaporkan Vanity Fair Italy, Potiomkin menikahi rekan balerinanya, Jane Korshunova, dan dikaruniai seorang anak.

Pemenang medali perak di International Classical Dance Competition 2006 ini pernah mengambil peran Pangeran dalam pentas balet Nutcracker di Théâtre des Champs-Elysées, Paris, Prancis. Ia juga merupakan penari balet solois pertama dengan Royal Winnipeg Ballet of Canada dan Ochi International Ballet di Nagoya, Jepang.

Mengutip Pointe News, seorang balerina asal Argentina bernama Ana Sophia Scheller turut menceritakan soal Potiomkin yang memutuskan untuk membela negaranya dari pasukan Rusia. Scheller merupakan teman Potiomkin.

“Ia sebelumnya sudah menawarkan diri untuk menjadi tentara dan telah berlatih untuk menembak. Namun, ia adalah seorang penari balet—ia tidak dibesarkan sebagai orang militer,” kata Scheller, balerina yang pernah bergabung dengan sanggar Balet Nasional Ukraina pada 2019–2021.

Seorang balerina di Kyiv National Opera, Lesya Vorotnyk, dikabarkan juga bergabung dengan Angkatan Bersenjata Ukraina untuk melawan Rusia. Ini disampaikan oleh seorang jurnalis Ukraina bernama Tetiana Danylenko dalam akun Twitter miliknya.

Dalam cuitannya, Danylenko mengunggah foto Vorotnyk yang tampak tangguh, dengan membawa senapan di tangannya. Ia pun memberi keterangan untuk foto tersebut: “Lesya Vorotnyk. Balerina di Kyiv National Opera. #BerdiriBersamaUkraina, #HentikanRusia.”