Pelantikan Pengurus PBNU dan Mundurnya Habib Luthfi dkk

Nasional

Ketua Umum PBNU terpilih Yahya Cholil Staquf (tengah) melambaikan tangan usai pemilihan Ketua Umum PBNU pada Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34 di Universitas Lampung Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Hari ini, kepengurusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2021-2026 resmi dikukuhkan. Bertempat di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, pelantikan ini dihadiri Presiden Jokowi hingga Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Pelantikan ini sebenarnya tidak mulus-mulus amat. Sejak pengumuman struktur pengurus PBNU 13 Januari lalu, ada sejumlah figur yang mundur.

Berdasarkan catatan kumparan, mereka antara lain, Muhammad Luthfi Bin Yahya (Habib Luthfi), Abdus Salam Shohib atau Gus Salam hingga Abdurrohman Al-Kautsar atau Gus Kautsar.

Habib Luthfi tercatat sebagai Mustasyar PBNU, ia memilih mundur karena ingin fokus di Jam’iyyah Ahlith Thariqah aI-Muktabarah an-Nahdliyah sebuah badan otonom milik NU.

Karena sebetulnya juga mundurnya juga karena beberapa pertimbangan. Abah (Habib Luthfi) masih sebagai Rais Aam JATMAN, belum lagi yang lain-lainnya,” kata kerabat Habib Luthfi yakni Habib Abdullah Al Kaff saat dihubungi, Sabtu (15/1).

Ketua Jatman Habib Muhammad Luthfi Bin Ali Bin Yahya. Foto: Antara/Harviyan Perdana Putra

Saat masa ‘kampanye’ pemilihan Ketum PBNU, Habib Luthfi merupakan calon kuat Rais Aaam PBNU jika Said Aqil Siraj terpilih lagi. Namun, Said Aqil kalah dari Gus Yahya.

Pengurus lain yang mundur yaitu Gus Salam. Ia sebelumnya diamanahkan menjabat Wasekjen PBNU sementara Gus Kautsar sebagai Katib PBNU. Dalam keterangannya, Gus Salam mengatakan alasan mundur dari PBNU atas arahan kiai sepuh Jatim.

Gus Salam yang juga Wakil Ketua PWNU Jatim ini mengaku diminta tetap istiqomah berkhidmat mendampingi Rais dan Ketua PWNU Jatim.

“Ya, atas arahan kiai sepuh agar kami tetap istiqomah berkhidmat mendampingi Rais dan Ketua PWNU Jatim,” ujar Gus Salam, Jumat (28/1).

Senada dengan Gus Salam, Gus Kautsar membeberkan yang memerintahkan untuk tetap fokus di PWNU Jatim adalah KH Nurul Huda Djazauli. Diketahui Gus Kautsar merupakan putra KH Nurul Huda Djazuli, yang juga Pengasuh Pesantren Al Falah, Ploso Mojo, Kediri.

“Kami ditempatkan di mana saja monggo kerso beliau karena jauh lebih pirso (memahami lahir batin) kualitas kami dari pada diri kami sendiri. Sam’an wa Tha’atan (mendengar dan menaati),” ucapnya.

Presiden Joko Widodo tiba di Balikpapan Sport and Convention Center, Kota Balikpapan untuk menghadiri acara Pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Masa Khidmat 2022-2027 dan Harlah Ke-96 NU pada Senin, 31 Januari 2022. Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden

Sedangkan Gus Salam adalah putra KH Sohib Bisri, yang juga cucu KH Bisri Syamsuri (Pendiri Pesantren Mambaul Maarif Denanyar Jombang dan Rais Aam PBNU 1970-1980).

PBNU di bawah komando Gus Yahya memang banyak memuat perubahan, yang tadinya didominasi PKB, kini kader PDI Perjuangan juga banyak mendapat posisi strategis. Ada juga kader dari partai lain.

Contoh kader PDIP misalnya Bendahara Umum, Mardani H Maming. Mardani merupakan Ketua DPD PDIP Kalimantan Selatan, lalu ada Nasyirul Falah menjabat Ketua PBNU.

Pelantikan di Balikpapan hari ini, digelar secara hybrid, nantinya sejumlah rangkaian acara sekaligus menyambut Harlah Ke-96 NU juga digelar di Labuan Bajo dan Muara Enim Sumsel.

Leave a Reply