Pembangunan Bandara Sibisa di Danau Toba Masih Terkendala Lahan, Kapan Rampung?

Pembangunan Bandara Sibisa di Danau Toba Masih Terkendala Lahan, Kapan Rampung?

Nasional

Pesawat perdana saat menguji coba lintasan Bandara Sibisa. Foto: Dok.Istimewa

Pembangunan Bandara Sibisa di Desa Pardamean Sibisa, Ajibata, Kabupaten Toba, Sumatera Utara terus dilakukan. Namun, dalam proses pembangunannya ada permasalahan terkait lahan.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Adita Irawati, mengatakan permasalahan lahan di Bandara Sibisa saat ini sedang proses penyelesaian. Ia merasa persoalan itu tidak banyak mengganggu pembangunan bandara yang bakal diperuntukkan sebagai penunjang destinasi pariwisata Danau Toba tersebut.

“Ada sedikit masalah lahan tapi sedang ditindaklanjuti secara hukum. Selain itu semuanya berjalan sesuai target,” kata Adita kepada kumparan, Selasa (1/2).

Pandemi COVID-19 saat ini juga tidak begitu menjadi kendala pembangunan Bandara Sibisa. Adita menargetkan pembangunan di Bandara tersebut bakal rampung pada akhir 2022.

“Pembangunan terminal bandara baru seluas 2.800 m2 dan runway 1.800 meter ditargetkan selesai di akhir tahun 2022. Saat ini pembangunan terus berlangsung,” ujar Adita.

Diberitakan Antara pada 16 Februari 2021 lalu, sudah ada 16 hektar lahan untuk pembangunan fasilitas terminal Bandara yang sudah dilepas atau diganti rugi pemerintah kepada masyarakat pemilik lahan. Tahun lalu, proses tender untuk membangun berbagai fasilitas terminal Bandara juga ditenderkan.

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati. Foto: Kemenhub RI

“Kalau total lahan Bandara Sibisa itu 56 hektar. Yang 16 hektar yang baru diganti rugi itu, peruntukannya untuk membangun terminal Bandara dan fasilitas lainnya. Sedangkan yang 40 hektar lagi, adalah lahan dan fasilitas Bandara yang dihibahkan Pemerintah Kabupaten Toba yang diserahkan oleh Bupati Toba, Bapak Darwin Siagian kepada Kementerian Perhubungan Cq Direktoral Jenderal Perhubungan Udara,” kata Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Dr FL Tobing, Capt. M. Kurniawan.

Kurniawan mengatakan Bandara Sibisa nantinya akan bisa didarati pesawat sejenis ATR 72 500/600. Untuk itu pemulihan fasilitas operasional yang akan dikerjakan tahun 2021 lalu meliputi pemenuhan runway strip tahap II, pembangunan gedung terminal, pembangunan jaringan listrik Bandara dan air bersih. Ada juga pembangunan Gedung Operasional mulai dari Avsec, Listrik, PKP-PK, Administrasi, Teknik, hingga Rumah Dinas.

Selain itu ada penyediaan fasilitas bantu pendaratan mencakup Runway light, PAPI, RTIL, dan MALS. Pengadaan alat keamanan kendaraan PKP-PK, Catu Daya PLN, dan Navigasi, pembuatan DPPU dan pembangunan jalan akses di lingkungan Bandara.

“Pemerintah terus menggenjot pembangunan Bandara Sibisa karena tahun 2023 sudah harus siap dioperasikan. Untuk itulah tahun ini (2021) beberapa proyek segera ditenderkan melalui Biro LPPBNM di Kementerian,” ungkap Kurniawan.

Kurniawan mengungkapkan panjang runway Bandara Sibisa saat ini 1.630 meter dengan lebar 30 meter, dan keras landasan 18 PCN. Ia menjelaskan perbedaan antara Bandara Silangit yang ada di Siborongborong Tapanuli Utara dengan Bandara Sibisa yang ada di Toba adalah peruntukannya.

“Yang membedakan Bandara Sibisa dengan Silangit nantinya adalah peruntukannya. Kalau Bandara Silangit khusus untuk komersil dengan jenis pesawat Boeing. Sedangkan Bandara Sibisa untuk penerbangan khusus, meliput carteran atau pesawat pribadi para wisatawan. Memang komersilnya ada juga, tetapi hanya untuk jenis pesawat ATR bukan untuk Boeing,” terang Kurniawan.

Leave a Reply