Penyebab Air Ketuban Keruh

Penyebab Air Ketuban Keruh

Nasional

Ilustrasi penyebab air ketuban keruh. Foto; Shutterstock

Penting bagi ibu hamil untuk mengetahui apa penyebab air ketuban keruh yang mungkin dialami. Cairan ketuban biasanya berwarna bening hingga kuning pucat, meskipun kalau ada sedikit darah juga normal.

Cairan ketuban mengelilingi janin dalam kandungan selama kehamilan. Ini terdiri dari air, elektrolit, protein, karbohidrat, lipid, mineral, urea, dan sel janin. Komposisi juga dipengaruhi oleh nutrisi induk dan paparan zat beracun apa pun.

Selama kehamilan, janin dilindungi oleh cairan ketuban di dalam rahim, dan di masa lalu para dokter berpikir bahwa melindungi bayi adalah satu-satunya fungsi penting cairan tersebut. Namun, penelitian medis kini menunjukkan bahwa cairan ketuban memainkan banyak peran lain yang penting untuk perkembangan janin.

Tetapi, air ketuban juga terkadang punya masalahnya tersendiri. Salah satunya adalah jika warnanya menjadi keruh. Lalu, apa saja ya penyebab air ketuban keruh?

Penyebab Air Ketuban Keruh

Ilustrasi penyebab air ketuban keruh. Foto; Shutterstock

1. Chorioamnionitis (infeksi air ketuban)

Mengutip Healthline, chorioamnionitis adalah infeksi bakteri yang terjadi sebelum atau selama persalinan. Nama ini mengacu pada selaput yang mengelilingi janin: “korion” (selaput luar) dan “amnion” (kantung berisi cairan). Ini bisa menyebabkan air ketuban menjadi keruh.

Kondisi tersebut terjadi ketika bakteri menginfeksi korion, amnion, dan cairan ketuban di sekitar janin. Ini dapat menyebabkan kelahiran prematur atau infeksi serius pada ibu dan bayinya. Ini paling sering terlihat pada kelahiran prematur.

2. Air ketuban bercampur dengan mekonium

Mengutip Bellybelly, mekonium yang ada dalam cairan ketuban adalah sesuatu yang harus diwaspadai oleh semua ibu hamil. Mekonium adalah pup pertama bayi dan biasanya dikeluarkan dengan aman begitu bayi lahir.

Mekonium terbentuk saat bayi menelan cairan ketuban selama kehamilan. Sebagian besar cairan adalah air tetapi ada juga kotoran seperti rambut, sel-sel janin, lendir dan sebagainya.

Kotoran ini tertinggal di usus saat air diserap dan dibuang, yang tertinggal adalah zat lengket dan kental yang disebut mekonium dan pada saat bayi mencapai usia 40 minggu, ususnya sudah terisi dengan mekonium.

Dalam beberapa kasus, bayi akan mengeluarkan zat ini sebelum lahir dan berpotensi menghirupnya. Kalau sampai kejadian, ini bisa menyebabkan komplikasi serius.

3. Bercampur dengan bilirubin

Ilustrasi penyebab air ketuban keruh. Foto; Shutterstock

Mengutip Health Library, bilirubin adalah bahan yang dihasilkan oleh tubuh bayi sendiri yang kemudian akan diolah oleh hati. Setelah lahir organ hati akan menurunkan kadar bilirubin sehingga bayi sehat.

Tapi, ada beberapa kasus ketika bilirubin keluar dari tubuh bayi yang kemudian bisa membuat air ketuban bercampur dengan bilirubin. Hasilnya air ketuban sudah tidak bening lagi tapi sangat keruh. Ketika komplikasi berlanjut maka air ketuban bisa bercampur dengan darah yang membuat air ketuban berwarna kuning kemerahan.

4. Kekurangan air ketuban (Oligohidramnion)

Mengutip Apollo Clinic, oligohidramnion, umumnya dikenal sebagai cairan ketuban rendah, yakni suatu kondisi di mana seorang ibu hamil memiliki terlalu sedikit cairan ketuban. Air ketuban yang berkurang bisa menyebabkan warna ketuban menjadi keruh.

Saat kamu hamil, dokter dapat mengukur jumlah cairan ketuban yang ada melalui berbagai metode seperti pengukuran kantong dalam atau evaluasi indeks cairan ketuban (AFI). Jika AFI menunjukkan cairan kurang dari 5 sentimeter, tidak adanya kantong cairan sedalam 2-3 cm, atau volume cairan kurang dari 500 ml pada sekitar usia kehamilan 32-36 minggu, maka dicurigai oligohidramnion.

Kondisi cairan ketuban rendah dapat terjadi kapan saja selama kehamilan. Namun, paling sering terjadi selama trimester terakhir.

Itu dia beberapa penyebab air ketuban keruh yang perlu kamu ketahui. Berkonsultasi dengan dokter akan dapat memastikan penyebab pasti dan cara mengatasinya.

(RPR)

Jika air ketuban keruh apa berbahaya?

Air ketuban yang berubah menjadi keruh, bisa membahayakan janin jika sampai tertelan. Hal ini bisa menyebabkan sindrom aspirasi mekonium (SAM) dan menganggu pernapasan hingga kematian.

Bagaimana mengetahui air ketuban yang keruh?

Meski air ketuban keruh tidak bisa diketahui lewat USG, kamu bisa mengetahuinya dari beberapa tanda berikut ini:

1. Gerakan janin lebih lambat dari biasanya.
2. Ada rasa nyeri pada rahim.
3. Demam
4. Air ketuban yang merembes baunya menyengat.
5. Berat badan bayi tidak sesuai dengan usianya.

Segera menemui dokter jika kamu mengalami gejala seperti di atas.

Air ketuban keruh biasanya terjadi di usia kehamilan berapa?

Semakin lama usia kehamilan biasanya bisa menyebabkan air ketuban jadi keruh. Hal ini bisa terjadi ketika usia kehamilan 37-42 minggu.

Leave a Reply