Persebaya Surati PSSI, Ajukan Pembatasan Kuota Pemain untuk Timnas

Nasional

Marselino Ferdinan, salah satu pemain Persebaya Surabaya yang kini dipanggil oleh Shin Tae-yong untuk memperkuat Timnas Indonesia. Foto: Dok. Basra

Persebaya Surabaya meminta PSSI untuk melakukan pembatasan kuota pemain ke tim nasional (timnas). Tim Bajol Ijo menuntut setiap klub mengirimkan maksimal dua pemain untuk Tim Merah Putih di satu event. Permintaan itu secara resmi telah dikirim manajemen Persebaya ke PSSI Senin (31/1).

Permintaan itu terkait gelaran Piala AFF U-23 bulan depan di Kamboja. Ada beberapa alasan yang menjadi pertimbangan Persebaya mengajukan kuota maksimal. Pertama, pelaksanaan Piala AFF U-23 bersamaan dengan jadwal kompetisi BRI Liga 1 yang saat ini digelar di Bali.

“Benturan jadwal liga dengan memang masalah lama sepak bola Tanah Air. Oktober lalu Persebaya sempat mengajukan penundaan jadwal pertandingan melawan PSIS Semarang karena empat pemain dipanggil Timnas untuk melawan Taiwan, namun Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator penyelenggara Liga 1 tidak menggubris,” jelas Candra Wahyudi, manajer Persebaya Surabaya, dalam keterangan tertulis yang diterima Basra, Senin (31/1) malam.

Lebih lanjut dikatakan Candra, Persebaya seperti halnya klub lain pun dalam dilema. Melepas pemain terbaik ke Timnas adalah kewajiban untuk negara. Tetapi, di sisi lain, situasi ini menyulitkan klub karena Liga 1 masih jalan. Apalagi, bulan Februari liga sangat padat, dan itu adalah periode penentuan juara.

Alasan kedua, kata Candra, situasi dunia saat ini tengah dalam bayang-bayang gelombang lanjutan penyebaran Covid-19 varian Omicron. Begitu juga dengan Indonesia. Bahkan, saat ini sudah ditemukan beberapa pemain dari klub peserta Liga 1 yang terpapar COVID-19. Persebaya sendiri, sudah ada tiga pemain yang terpapar dan tidak bisa tampil pada laga pekan ke-21 lawan PSS Sleman, Sabtu (29/1) lalu.

Sejauh ini, kendati disiplin dan penerapan protokol kesehatan yang ketat telah dilakukan, tetapi belum ada jaminan kejadian (pemain terpapar COVID-19) akan mereda. Pemain dan ofisial masih rentan untuk terpapar. Bila ini terus berlanjut, sudah pasti akan makin mereduksi kekuatan tim.

”Karena itu, kami mohon PSSI bisa mempertimbangkan permintaan ini. Kami tahu, permintaan ini tidak populer. Tetapi, kondisi yang ada mengharuskan seperti itu,” kata Candra.

”Terkecuali, PSSI dan LIB bisa lakukan sinkronisasi agenda Timnas dan kompetisi,” lanjutnya.

Leave a Reply