Politikus PDIP, Charles Honoris. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Wakil Ketua Komisi IX Fraksi PDIP, Charles Honoris, meminta pembelajaran tatap muka (PTM) di DKI Jakarta dihentikan sementara. Ia menyoroti kasus COVID-19 di tengah merebaknya Omicron terus melesat, sementara Jakarta menjadi salah satu daerah penyumbang kasus terbesar di Indonesia.
“Untuk Jakarta sebaiknya PTM dihentikan sementara. Sampai angka kasus penularan kembali landai,” kata Charles saat dihubungi, Jumat (4/2).
Charles mengakui varian Omicron memiliki karakteristik yang berbeda dengan varian sebelumnya seperti Delta. Omicron jauh lebih menularkan, tetapi memiliki gejala yang lebih ringan dibanding Delta.
Meski begitu, lonjakan kasus Omicron tentu tetap akan berdampak pada fasilitas kesehatan. Sehingga ia meminta pemerintah mulai membatasi mobilitas hingga PTM, khususnya di Jakarta.
Siswa mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SDN 08 Kenari Jakarta, Senin (3/1/2022). Foto: Akbar Nugroho Gumay/Antara Foto
“Kita mungkin tidak bisa menghentikan penularan di komunitas karena karakteristik Omicron yang sangat menularkan. Tapi kita tetap harus berupaya untuk memperlambat penularan agar sistem pelayanan kesehatan tidak menjadi lumpuh,” tandas dia.
Kasus COVID-19 di Indonesia menembus 27.197 di tengah merebaknya varian Omicron per Kamis (3/2). DKI Jakarta menjadi penyumbang kasus harian terbanyak hari itu dengan 10.117 orang dan 23 kasus kematian.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah mengusulkan untuk kembali melakukan pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama satu bulan ke depan. Hal ini diusulkan Anies kepada Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengingat kasus COVID-19 di Jakarta sudah memasuki gelombang ke 3.
Namun tampaknya, pemerintah pusat tidak menyetujui usulan Anies. Hasil diskusi pemerintah pusat hanya menyetujui pengurangan kapasitas PTM menjadi 50%.
