Rangkaian Prosesi Pernikahan Adat Minang beserta Maknanya

Nasional

Pernikahan adat Minang. Sumber: pixabay.com

Prosesi pernikahan adat Minang memang sangatlah panjang. Apalagi setiap prosesinya melibatkan banyak pihak keluarga besar, khususnya dari pihak perempuan. Pernikahan adat ini masih dilakukan hingga kini. Selain untuk melestarikan adat dan budaya, pernikahan dengan adat Minangkabau juga sarat akan makna yang mendalam.

Rangkaian Prosesi Pernikahan Adat Minang beserta Maknanya

Pernikahan adat Minang. Sumber: pixabay.com

Berikut ini adalah rangkaian prosesi pernikahan adat Minang beserta maknanya yang dikutip dari buku Perempuan dan Modernitas: Perubahan Adat Perkawinan karya Selfi Mahat Putri (2018).

Maresek, yaitu tahapan pertama dimana keluarga perempuan mendatangi pihak keluarga laki-laki untuk mencari tahu apakah calon laki-laki tersebut cocok dengan calon perempuannya.

Manimang dan batimbang tando, dilakukan jika calon laki-laki diterima maka kedua keluarga akan bertukar simbol sebagai pengikat perjanjian dan tidak bisa diputuskan secara sepihak. Adapun benda yang ditukarkan adalah benda pusaka, seperti keris, kain adat, atau benda lain yang memiliki nilai sejarah.

Mahanta siriah, proses di mana mempelai meminta izin dan doa restu kepada orang tua, saudara ayah, kakah yang sudah berkeluarga, dan sesepuh yang dihormati. Nah, calon mempelai perempuan akan diwakili oleh kerabat perempuan yang sudah berkeluarga dengan mengantar sirih. Sedangkan pihak laki-laki membawa selapah berisi daun nipah dan tembakau.

Babako-babaki, calon mempelai perempuan dijemput dan dibawa ke rumah keluarga ayahnya. Di sana ia akan mendapat nasihat dari para tetua.

Malam bainai, yaitu ritual untuk melekatkan tumbukan daun pacar merah di kuku calon pengantin perempuan. Makna dari prosesi ini adalah ungkapan kasih sayang dan doa restu para sesepuh.

Manjapuik marapulai, calon pengantin laki-laki dijemput dan dibawa ke rumah calon perempuan untuk melangsungkan akad nikah.

Penyambutan di rumah anak daro, proses yang diiringi musik tradisional dan keluarga perempuan menyambut kedatangan mempelai laki-laki.

Akad nikah, umumnya dilaksanakan saat hari Jumat siang.

Bersandiang di pelaminan, kedua pengantin akan menanti tamu alek salinga alam.

Memulangkan tando, malewakan gala marpulai, balantuang kaniang, mangaruak nasi kuniang, dan bamain coki.

Manikam jajak, proses terakhir dimana sang pengantin akan pergi ke rumah orang tua dan ninik mamak pengantin laki-laki seminggu setelah akad.

(Anne)

Leave a Reply