Respons Edy Rahmayadi soal 58 Warga Keracunan Gas PT SMGP

Respons Edy Rahmayadi soal 58 Warga Keracunan Gas PT SMGP

Nasional

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi saat diwawancari di Rumah Dinas Gubernur Kamis (6/5). Foto: Rahmat Utomo/kumparan

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi angkat bicara soal 58 warga keracunan gas hidrogen sulfida atau H2S dari PT Sorik Merapi Geothermal Power (PT SMGP) di Kabupaten Mandailing Natal, pada Minggu (6/3). Perusahaan ini sedang mengerjakan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).

Menurut Edy pipa gas pembangunan PLTP di sana, telah melewati pemukiman warga. Dia menduga kebocoran pipa tersebut membahayakan masyarakat.

“Itu kan sudah kita surati lagi. Itu kan sudah dua kali (terjadi keracunan). Dari awal memang saya tak rekomendasikan. Karena dia ada satu pipa melewati kampung,” ujar Edy kepada wartawan di Kantor Gubernur Sumut, Selasa (8/3).

Mantan Pangkostrad ini juga mengatakan bila permintaan itu tidak disahuti, dia akan mencari cara lain.

“Ini nanti kita ulangi lagi dan kalau tidak ditanggapi, kita harus lakukan sesuatu, untuk itu tidak terulang. Dia (pipa) harus pindah,” ujarnya.

Ilustrasi Garis Polisi. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Edy juga menjelaskan proyek pembangunan PLTP merupakan proyek nasional. Menurutnya sejauh ini pekerjaan baik, namun telah terjadi kecerobohan hingga membuat warga keracunan.

“Itu baik, itu pekerjaan itu baik. Hanya kecerobohan tempo hari, saya lihat kejadian pertama, kenapa itu (pipa) melewati perkampungan,” ujarnya.

Diselidiki Polisi

Sebelumnya Kapolres Madina AKBP Reza Chairul mengatakan masih menyelidiki kasus ini. Pihak perusahaan nantinya juga akan diperiksa.

Kata Reza sejauh ini pihaknya masih mendalami keterangan saksi korban.

“Tadi baru saksi korban saja (yang diperiksa),” ujarnya.

Reza juga mengatakan Seluruh korban merupakan warga Desa Sibanggot Julu, Kecamatan Puncak Sorik Merapi. Lokasi desa berada berdekatan dengan PT SMGP, perusahaan yang bergerak pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) ini.

Reza mengatakan, dari fakta di lapangan diketahui peristiwa terjadi pada Minggu (6/3) sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu perusahaan sedang well testing.

“Saat itu PT SMGP melakukan well test di well pad AAE di Desa Sibanggor Julu Kecamatan Puncak Sorik Marapi,” ujar Reza.

Lalu sekitar pukul 16.30 WIB asap keluar dari salah satu sumur saat well testing. Asap itu mengarah ke pemukiman Banjar Manggis Desa Sibanggor Julu yang berjarak sekitar 300 meter.

Akibatnya sebanyak 58 orang mengalami keracunan. Mereka lalu dibawa ke RSUD Panyabungan dan RS Permata Madina dengan menggunakan ambulans PT SMGP dan mobil masyarakat.