Tiga Pesan Megawati untuk Walkot Surabaya Eri Cahyadi: UMKM hingga Pangan

Tiga Pesan Megawati untuk Walkot Surabaya Eri Cahyadi: UMKM hingga Pangan

Nasional

Walkot Surabaya Eri Cahyadi bertemu Megawati. Foto: Dok. Istimewa

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Jakarta. Pertemuan pada Jumat (4/3) berlangsung sekitar 90 menit itu dipenuhi pesan kerakyatan dari Megawati kepada Eri Cahyadi.

”Alhamdulillah, ini Jumat berkah bisa silaturahim kepada Ibu Megawati. Tadi kami mendapat banyak pesan tentang kerja-kerja kerakyatan yang harus terus dijaga dan ditingkatkan di Surabaya. Insight-insight dari beliau sangat berguna bagi pengembangan program kerakyatan di Surabaya ke depan,” ujar Eri kepada wartawan.

Eri mengatakan, terdapat tiga pesan utama yang disampaikan Megawati. Pertama, penguatan ekonomi kerakyatan sebagai basis program-program pemulihan ekonomi. Megawati menyampaikan tentang pentingnya menjadikan UMKM sebagai pilar pemulihan ekonomi.

”Dan persoalan UMKM ini pun, pesan Ibu Megawati, harus diberi solusi sejak dari hulunya. Misalnya soal hak atas kekayaan intelektual, ada hak cipta dan hak merek, kita perlu memfasilitasi UMKM untuk mendapatkannya. Bu Mega sangat detail soal UMKM, beliau concern pada ekonomi kerakyatan,” ujar Eri.

Pesan kedua, lanjut Eri, adalah mendorong produksi makanan pendamping beras. Eri diminta Mega untuk aktif mengembangkan makanan pendamping beras berbasis urban farming maupun pemanfaatan lahan di perkotaan lainnya sebagai sumber makanan rakyat yang penuh gizi.

”Bu Mega meminta kami untuk memperkuat ketahanan pangan rakyat dengan sumber makanan pendamping yang mudah dikembangkan di kampung-kampung, murah, dan tetap penuh kandungan gizi untuk rakyat. Di antaranya ubi jalar, sukun, talas, singkong, pisang, sorgum, dan sebagainya,” ujar Eri.

Adapun pesan ketiga, papar Eri, adalah penanganan terintegrasi untuk balita, mulai dari pemantauan terhadap risiko stunting, gizi buruk, hingga perkembangan otak anak. Megawati, kata Eri, menaruh perhatian luar biasa pada generasi masa depan bangsa.

”Pemikiran beliau sangat jauh ke depan, dan sangat memikirkan bagaimana paras bangsa ini dalam puluhan tahun ke depan dan itu kuncinya ada pada bagaimana kita saat ini memberi perhatian kepada balita di masa golden age-nya,” jelas Eri.

Walikota Surabaya Eri Cahyadi. Foto: Dok. Istimewa

Eri menjelaskan, pesan-pesan dari Megawati itu akan langsung dibumikan di Kota Surabaya. Berbagai program yang sudah ada terkait ekonomi kerakyatan, menjaga ketahanan pangan rakyat, hingga penanganan balita akan diperkuat setelah mendapat pesan dari Megawati.

”Terus terang, banyak inspirasi datang dari pertemuan dengan Bu Mega hari ini. Besok saya pulang ke Surabaya dan akan langsung menyusun program-program untuk memperkuat ekonomi kerakyatan, ketahanan pangan, dan penanganan balita,” jelasnya.

Eri mencontohkan sejumlah program seperti pemberdayaan UMKM, pemunculan sentra-sentra UMKM seperti Tunjungan Romansa, hingga konsolidasi belanja UMKM melalui melalui aplikasi digital milik Pemkot Surabaya akan terus diperkuat.

”Di kampung-kampung dan aset lahan Pemkot Surabaya akan kita perkuat dengan mengembangkan sumber pangan alternatif. Yang sekarang sudah sebagian jalan, akan diperkuat. Seperti beberapa waktu lalu kami panen ubi di lahan milik Pemkot Surabaya, dan hasilnya dibagikan ke masyarakat. Kami akan menggandeng ahli pertanian dari beberapa kampus untuk meriset komoditas yang bakal dikembangkan,” beber Eri.

Terkait penanganan balita, Eri menyebut telah berhasil membebaskan 3.900 anak dari status stunting dalam setahun kepemimpinannya. ”Semua bergotong royong. Bahkan, kami melibatkan UMKM untuk menyediakan sumber makanan penuh gizi bagi balita stunting. Sehingga UMKM-nya terberdayakan, dan sekaligus balita stunting bisa mendapat asupan gizi yang baik,” beber Eri.