Ukraina: 57 Orang Tewas dan 169 Luka pada Hari Pertama Invasi Rusia

Ukraina: 57 Orang Tewas dan 169 Luka pada Hari Pertama Invasi Rusia

Nasional

Radar rusak dan peralatan lainnya usai dihantam serangan Rusia, di fasilitas militer Ukraina di luar Mariupol, Ukraina, Kamis (24/2/2022). Foto: Sergei Grits/AP Photo

Menteri Kesehatan Ukraina Oleh Lyashko menyampaikan konferensi pers terkait situasi setelah Rusia melancarkan serangan pada Kamis (24/2) pagi.

Lyashko mengungkapkan, total 57 orang tewas akibat serangan Rusia. Selain itu, sebanyak 169 orang mengalami luka.

“57 orang tewas dan 169 terluka pada Kamis setelah Rusia melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina,” kata Lyashko dikutip dari Reuters, Jumat (25/2).

Korban tewas tersebar di beberapa wilayah. Namun ia belum memberikan rincian siapa saja korban tewas itu. Apakah tentara Ukraina, sipil atau militer Rusia.

Sementara Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksandr Myroniu, mengatakan, hingga Kamis malam penembakan masih terjadi di beberapa lokasi. Namun lokasi terparah berada di Donetsk timur yang banyak diduduki oleh separatis pro rusia.

“Penembakan berat Rusia masih berlangsung di wilayah Donetsk timur,” kata Myroniu.

Puing-puing terlihat di lokasi di mana sebuah rudal mendarat di jalan, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengizinkan operasi militer di Ukraina timur, di Kyiv, Ukraina, Kamis (24/2/2022). Foto: Valentyn Ogirenko/REUTERS

Sebelumnya, Amerika Serikat meyakini, invasi Rusia ke Ukraina dirancang untuk memenggal Kepala Pemerintah Ukraina. Rusia juga menyerang Ukraina dari tiga sisi.

“Indikasi yang kami lihat sejauh ini, hanya dalam waktu pertama, bahkan tidak 12 jam, sesuai dengan prediksi kami sebelumnya, itu akan menjadi tujuannya ‘memenggal pemerintah ini’,” kata seorang pejabat senior Kementerian Pertahanan AS.

Pejabat itu menambahkan, dalam fase pertama, Rusia akan mengerahkan lebih dari 150.000 tentara yang sudah siaga di perbatasan Ukraina dengan jumlah terbatas.

Pejabat senior pertahanan AS itu menuturkan, sejauh ini belum ada tanda Rusia akan menggunakan nuklir.

“Kami belum melihat peningkatan ancaman berkaitan dengan kekuatan nuklir Rusia,” kata dia.

Ia menduga invasi Rusia bisa berlangsung selama 10-15 hari. Fase awal serangan Rusia telah meluncurkan 100 rudal termasuk rudal balistik jarak pendek, rudal jarak menengah, rudal jelajah dan rudal dari permukaan ke udara.