Wagub DKI: Pengerjaan Sirkuit Formula E Dilakukan Secara Efektif dan Efisien

Wagub DKI: Pengerjaan Sirkuit Formula E Dilakukan Secara Efektif dan Efisien

Nasional

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria di Balai Kota, Senin (22/11). Foto: Nugroho GN/kumparan

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, panitia Jakarta E-Prix atau Formula E harus mengupayakan pengerjaan sirkuit secara efektif dan efisien.

“Pengerjaan pondasi Formula E sudah sesuai dengan ketentuan. Secara teknis di lokasi pengerjaannya perlu ada penguatan menggunakan bambu. Jadi penggunaan cerucuk bambu itu sudah melalui perhitungan teknis di lapangan,” kata Riza Patria seperti dilansir Antara, Senin, (28/2).

Menurut Riza, jangan beranggapan semua pondasi jalan harus dari beton supaya kuat. “Ada juga yang perlu menggunakan bambu supaya kuat,” katanya.

Apalagi di masa pandemi, panitia perlu memperhitungkan semua opsi pengeluaran yang lebih hemat serta paling efektif dan efisien, agar semua penyelenggaraan kegiatan itu bisa terlaksana sesuai rencana.

Proses pengerasan aspal track dan run off menggunakan batu dan bambu sirkuit Formula E di Ancol, Jakarta Utara, Rabu (23/2/2022). Foto: Haya Syahira/kumparan

Maka ketika diputuskan menggunakan cerucuk bambu, kata dia, panitia Formula E tentu sudah memastikan bahwa penggunaan material itu tidak hanya murah, tapi juga efektif dan efisien dibandingkan yang lainnya.

“Jadi panitia tentu memastikan penyelenggaraannya dibuat semakin efektif dan efisien dengan biaya murah. Insyaallah pada April sudah selesai. Kita tunggu saja,” kata Riza.

Sebelumnya, penanggung jawab pembangunan sirkuit Formula E dari PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Ari Wibowo menjelaskan, material bambu digunakan untuk melapisi bawah lintasan karena tahan terhadap air.

Bambu digunakan mengingat dari lima zona konstruksi, zona lima sepanjang satu kilometer merupakan tanah lunak sehingga tergolong sulit dikerjakan.

Di sisi lain, kontraktor harus mengejar waktu mengingat balapan akan diadakan pada 4 Juni 2022 atau 99 hari lagi. Dia menambahkan, sekitar 40 persen konstruksi sirkuit konsentrasinya berada di zona lima itu.

Sirkuit formula E Ancol. Foto: Jakpro

“Jadi zona lima ini paling sulit serta paling menguras energi dan konsentrasi,” ucapnya.

Ari mengatakan, sejak awal Februari sampai hari ini, sudah banyak pekerjaan yang sudah selesai mulai dari pemetaan dan pembersihan area, kemudian pembentukan pada badan jalan agar bentuk, tinggi, serta belokan jalan sesuai dengan yang telah dirancang sebelumnya.

Selanjutnya, pihaknya mulai proses pemadatan jalan dan pengerjaan pondasi bagian bawah. Pada proses itu, dibutuhkan material berupa batu yang kemudian dipadatkan menggunakan alat pemadatan atau alat tandem roller berupa bambu.

Sehingga, meski tanah dasar di kawasan sirkuit Formula E kurang bagus, tapi itu tidak bisa menjadi alasan pondasi jalan tidak kuat, karena tanah dasar ini sebetulnya masih bisa diperbaiki dengan teknologi cerucuk bambu.

Ari mengatakan, kontraktor berupaya keras agar pengerjaan sirkuit itu sesuai rencananya yakni sebagai trek balapan mobil listrik Formula E. Adapun progres pengerjaan sirkuit Formula E saat ini sekitar 30 persen.