Cara Menghitung Current Ratio pada Laporan Keuangan, Lengkap dengan Contoh Soal

Nasional

Ilustrasi cara menghitung current ratio pada laporan keuangan. Foto: Unsplash.com

Laporan keuangan menjadi salah satu indikator untuk mengetahui kinerja sebuah perusahaan. Cara menghitung current ratio pada laporan keuangan maupun dengan metode lainnya, lazim dilakukan oleh perusahaan.

Sebuah laporan keuangan erat kaitannya dengan perhitungan rasio. Sebagai salah satu cara menganalisis keuangan, rasio keuangan dipahami untuk menilai kinerja perusahaan dalam satu periode.

Jenis-jenis rasio keuangan di antaranya rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio rentabilitas, dan rasio aktivitas. Salah satu cara menghitung rasio keuangan, yakni memakai rasio likuiditas yang memuat current ratio di dalamnya.

Lantas, bagaimana cara menghitung current ratio pada laporan keuangan? Berikut uraian selengkapnya.

Mengenal Rasio Likuiditas

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, salah satu rasio keuangan yang kerap digunakan, yakni rasio likuiditas. Menurut Johar Arifin dalam buku Cara Cerdas Menilai Kinerja Perusahaan Berbasis Komputer, rasio likuiditas merupakan cara mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau membayar utang jangka pendek. Rasio likuiditas terdiri dari tiga jenis, antara lain current ratio, quick ratio, dan cash ratio.

Sementara itu, dalam buku Analisis Laporan Keuangan (Pemahaman Dasar dan Analisis Kritis Laporan Keuangan) yang disusun oleh Aldila Septiana, rasio ini juga digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas sebuah perusahaan.

Umumnya, rasio ini membandingkan seluruh komponen yang ada pada aktiva lancar dengan komponen yang terdapat pada pasiva lancar atau utang jangka pendek.

Dalam rasio likuiditas, terdapat dua macam penilaian terhadap pengukurannya, yaitu:

Bila mampu memenuhi kewajibannya, perusahaan dikatakan likuid.

Sebaliknya, bila tak mampu memenuhi kewajibannya, perusahaan dikatakan ilikuid.

Ilustrasi menghitung current ratio pada laporan keuangan. Foto: Unsplash.com

Cara Menghitung Current Ratio pada Laporan Keuangan

Current ratio digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajibannya dengan cara menggunakan aktiva lancar dalam jangka waktu pendek.

Menurut Yayah Pudin Shatu dan S. Munawir dalam buku Kuasai Detail Asuransi Perkantoran, aktiva lancar merupakan aset perusahaan yang dapat ditukarkan dengan uang tunai.

Sementara itu, kewajiban lancar terdiri dari utang usaha, utang wesel, utang pajak, dan kewajiban lain yang harus dibayar oleh perusahaan.

Adapun cara menghitung current ratio pada laporan keuangan dapat dituliskan melalui rumus berikut:

Current Ratio = aktiva lancar : kewajiban lancar.

Agar menambah pemahaman mengenai perhitungan current ratio pada laporan keuangan, simak contoh soal berikut:

Total aset lancar sebuah perusahaan adalah sebesar Rp14.575.000.000, sedangkan utang lancarnya sebesar Rp5.650.765.000.

Maka, perhitungan current ratio-nya adalah sebagai berikut:

Current Ratio = Rp14.575.000.000 : Rp5.650.765.000 = 2,57 kali.

Dengan demikian, current ratio perusahaan tersebut sebesar 2,57 kali.

Itulah penjelasan mengenai rasio likuiditas dan cara menghitung current ratio pada laporan keuangan. Semoga bermanfaat!

(ANM)

Leave a Reply