Februari Mendatang, 1.283 Siswa SD di Lembata Selesai Divaksin

Nasional

Keterangan foto: Salah satu siswa SDK St. Yusuf Waipukang sedang menerima vaksin, Senin (31/1). Foto oleh: T. Aloysius Bestol.

LEMBATA – Sebanyak 1.283 siswa Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata bakal selesai divaksin pada 15 Februari mendatang.

Pihak Puskesmas Waipukang memastikan , akan bekerja maksimal agar target pemberian vaksin bisa mencapai 100%.

“Sebelum divaksin, tiga kali kami lakukan sosialisasi,” ungkap Kepala Puskesmas Waipukang, Margaretha Ose Making kepada media di sela-sela kegiatan vaksinasi di SDK St. Yusuf Waipukang, Senin (32/1).

Sementara itu, sewaktu melakukan vaksinasi di SDK St. Yusuf, Kapus Margaretha mengatakan bahwa ada 15 SD yang bakal melaksanakan pencanangan vaksinasi untuk siswa, salah satunya SDK St. Yusuf.

Kelima belas SD itu kata dia, adalah total sekolah dasar yang ada di Kecamatan Ile Ape.

Kegiatan vaksinasi untuk ke 15 SD itu berlangsung selama dua Minggu terhitung dari 31 Januari 2022 hari ini yang dimulai dari SDK St. Yusuf.

“Sampai tanggal 15 Februari 2022,” ujarnya.

Lanjutnya, pemberian vaksin jenis Sinovac bagi siswa SDK St. Yusuf Waipukang hari ini menyasar siswa kelas satu hingga kelas enam.

“Ada anak TK 6 orang,” tambahnya.

Dalam kegiatan itu, pihak Puskesmas menerjunkan dua dokter sebagai tenaga screening dan empat empat Nakes sebagai tenaga Vaksinator agar pelaksanaan vaksin bisa cepat selesai.

“Target sampai vaksin selesai itu dari 1.283 siswa targetkan tanggal 15 Februari akan selesai,” terangnya.

Pihak Puskesmas berharap, para orang tua siswa harus menjadi motivator bagi orang tua lain dengan cara berbagi cerita tentang manfaat vaksin COVID-19.

Kemudian bagi orang tua yang belum melakukan vaksinasi pada anaknya diharapkan bersedia dan mendukung.

“Saya berharap 14 sekolah yang sisa semangatnya harus seperti di sekolah ini,” ucapnya.

Vitalis Ola, salah satu orang tua siswa mengaku lega sebab anaknya yang kini duduk di bangku kelas 2 SD berhasil divaksin.

Ia katakan, awalnya anaknya merasa takut sebelum disuntik vaksin, tapi setelah melalui berbagai arahan akhirnya mau disuntik.

“Saya sudah terima vaksin tahap dua, anak-anak sekarang kan baru tahap satu jadi maunya mereka ikut supaya ada kekebalan tubuh,” kata Ola.

Pantauan media di SDK St. Yusuf, puluhan siswa SD usia 6-11 tahun di sekolah itu tampak antusias. Masing-masing mereka didampingi orang tua.

Sebelum divaksin, mereka harus melewati beberapa tahap pemeriksaan guna memastikan kondisi tubuh serta kesehatan mereka.

Leave a Reply