IHSG Diprediksi Masih Tertekan Imbas Perang Rusia-Ukraina yang Belum Reda

IHSG Diprediksi Masih Tertekan Imbas Perang Rusia-Ukraina yang Belum Reda

Nasional

Warga melihat layar pergerakan saham pada gawainya di Jakarta, Kamis (24/2/2022). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih akan tertekan pada perdagangan hari ini, Selasa (8/3). Pada Senin kemarin, IHSG berakhir di zona merah ditutup turun 0,86 persen atau 59.26 poin ke level 6.869,07.

CEO Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya, mengatakan pergerakan indeks harga saham tertekan akibat dari konflik negara-negara global yang berdampak pada market.

“Perkembangan pergerakan IHSG saat ini terlihat sedang berada dalam tekanan, kondisi yang memanas antar negara global memberikan dampak terhadap market global sehingga menjadikan sentimen negatif yang berimbas pada kondisi market dalam negeri pada hari kemarin,” ujar William dalam analisisnya, Selasa (8/3).

Namun, William memprediksi capital flow yang masih terus terjadi secara year to date (ytd) ditambah rilis data perekonomian cadangan devisa yang cukup stabil, dapat memberikan sentimen positif terhadap pola gerak IHSG hingga beberapa waktu mendatang.

Layar menampilkan pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (14/12/2021). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO

William memperkirakan IHSG hari ini berada di range 6.811-6.996. Sementara saham yang direkomendasikan William antara lain TLKM, ASII, GGRM, LSIP, CTRA, AKRA dan KLBF.

Sementara itu, Head of MNC Sekuritas Edwin Sebayang juga memprediksi pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini akan tertekan. Namun, dia melihat saham berbasis komoditas akan melambung seiring kenaikan harga komoditas tersebut.

Seperti misalnya minyak yang naik 4,37 persen, batu bara naik 6,87 persen, emas naik 1,38 persen, crude palm oil (CPO) naik 6,22 persen dan timah naik 2,43 persen, serta nikel yang naik super tajam sebesar 67,22 persen.

“Sehingga (kenaikan ini) menjadi bumper alias penahan IHSG turun tidak tajam dalam perdagangan Selasa ini menyusul cukup tajamnya kejatuhan Indeks DJIA sebesar 2,37 persen akibat kekhawatiran berlanjutnya Perang Rusia vs Ukraina,” jelas Edwin.